"Seperti sampah styrofoam sekarang sudah bisa jadi kompetitornya aspal, bangun rumah. Termasuk nanti bisa jadi solar, baju kaos, mesinnya beda-beda," jelasnya.
Ia berharap, Pemda dan instansi lainnya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
Bantuan bisa berupa pengerahan alat berat, petugas dan kemudahan pemberian izin.
"Kita butuh kapal, truk, beko, kalau kapalnya kita masih koordinasi mungkin harapan kita ada bantuan-bantuan lagi, semakin banyak bantuan semakin cepat membersihkannya," katanya.
Baca Juga:TPST Piyungan Kembali Ditutup, Pemkot Jogja Minta Warga Simpan Sampah
Sementara itu, CEO RIO, Keran Kelly mengatakan, sejak awal tahun pihaknya mengajukan izin memulai pembersihan Tanjung Burung.
"Komunitas nelayan kecil ini memang pantas mendapatkan yang lebih baik, tetapi pantainya sulit diakses dan jumlah sampahnya begitu mencengangkan," ungkapnya.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut akan memiliki nilai tambah bagi masyarakat jika di daur ulang.
Dengan teknologi yang dimiliki, sampah tersebut dapat diolah menjadi berbagai barang bermanfaat.
"RIO juga bersiap mendaur ulang dan membuang bahan yang dikumpulkan agar tidak masuk kembali ke laut," terangnya.
Baca Juga:Indonesia Produksi 64 Juta Ton Sampah Setahun, 30 Persen Cemari Lingkungan
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Idris yang mendukung aksi bersih-bersih sampah mengapresiasi apa yang dilakukan Naila dan teman-temannya.
"Saya sangat berterima kasih sekali kepada para relawan dan pegiat sampah dari Indonesia dan luar negrei yang peduli dengan lingkungan kita di sini. Bahwa persoalan sampah ternyata adalah persoalan kita semua dan tanggung jawab kita bersama," kata Idris.
Kontributor : Hairul Alwan