Waspada Peningkatan Potensi Gangguan Penglihatan Saat Pandemi Covid-19

Ini bisa dikataan keadaan darurat, karena mata menjadi alat vital untuk hidup,penghidupan dan proses belajar mengajar, kata Tjahjono.

M Nurhadi
Kamis, 12 November 2020 | 13:21 WIB
Waspada Peningkatan Potensi Gangguan Penglihatan Saat Pandemi Covid-19
Ilustrasi mata perih melihat terlalu lama ke gadget (Shutterstock)

Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa memiliki jumlah penderita katarak dalam jumlah besar dan kebutaan yang tinggi.

Berbagai lembaga sosial juga aktif melakukan kegiatan operasi katarak gratis. Dompet Dhuafa pun tergerak melakukan gerakan kemanusiaan ini yang dikemas dalam program APDC (Aksi Peduli Dampak Corona).

Prof. Tjahjono, adalah mantan anggota komnas PGPK dan sejak puluhan tahun lalu giat dalam aksi peduli kesehatan mata. Ia menyatakan siap terjun lagi dalam aksi yang sama.Ia juga mantan Ketua PERDAMI (Persatuan Dokter Mata Indonesia).

Edgar Dale ~ Cone of Learning menyebut, peran mata (penglihatan) adalah jalur utama (83%) masuknya informasi sehari-hari. Telinga 11% dan seterusnya. Namun, untuk belajar (mengingat), membaca 10%, mendengar 20%, melihat 30%, mendengar dan melihat 50%.

Baca Juga:Klaster Pernikahan dan Penguburan di Ubud, Puluhan Orang Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini