Kronologi Lengkap Oknum Polisi Tembak Tiga Warga Sipil di Makassar

"Tadi sekitar jam 3, korban atas nama Anjas meninggal dunia. Sementara lagi autopsi untuk mengetahui penyebab dari pada meninggal," kata Kadarislam.

M Nurhadi
Senin, 31 Agustus 2020 | 11:23 WIB
Kronologi Lengkap Oknum Polisi Tembak Tiga Warga Sipil di Makassar
Jawad, ayah salah satu korban penembakan polisi. (Suara.com/M Aidil).

"Kita sudah digaransi tadi oleh bapak Wakapolda langsung, bahwa kasus ini penyelidikan transfaran dan akan betul-betul ditindak kalau memang ada anggota yang melakukan kelalaian atau kesegajaan dalam melakukan kegiatan kepolisian," tegas Kadarislam.

Sebelumnya, ayah Anjas, Jawad (52) turut menjelaskan saat kejadian itu Anjas tengah berdiri di sisi polisi Binmas yang sedang berjaga. Namun, tiba-tiba Anjas jatuh terkapar setelah kepalanya kena tembakan.

"Anakku (Anjas) terkapar, padahal anakku berdiri sama Binmas itu begitu jatuh anakku kena kepalanya, polisi ini Binmas mundur berteriak 'jangan menembak. Berhenti menembak', itu bahasanya pak Binmas," terangnya.

Setelah Binmas berteriak, tembakan pun akhirnya dihentikan. Para warga yang geram melihat aksi brutal tersebut kemudian mengejar polisi yang menembak.

Baca Juga:Tiga Pemuda Tertembak, Enam Polisi Diperiksa Propam Polda Sulsel

"Pas teriak Binmas jangan menembak baru berhenti menembak. Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak. Pas sudah berhenti baru dikejar sama warga," jelasnya.

Ketiga korban yang mengalami luka tembakan pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Anjas sendiri dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor.

"Bayangkan saja, anakku saya lihat tapi saya tidak tahu pas diseret naik di motor baru dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu kalau itu anakku. Kalau saya tahu itu anakku, lain ceritanya. Biar bagaimana orang tua apa yang tidak sakit. Yang seret naik motor polisi. Sampai kakinya itu kasihan hilang kukunya," katanya.

Meski demikian, Jawad mengaku tidak berani mengambil kesimpulan apakah ketiga korban tersebut adalah korban salah sasaran atau tidak.

"Kita tidak tahu apakah salah sasaran atau tidak. Atau bagaimana? Kalau polisi kan menembak biasanya kan mengarah ke atas dulu. Ini langsung mengarah ke depan. Bahkan Binmas sendiri berteriak," katanya.

Baca Juga:DOORR! Sabirin Tembak Leher Teman Sendiri saat Berburu, Dikira Kancil

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak