Kamis, 15 November 2018, Suara.com berbicara dengan Ratnaningsih Dasahasta, Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Presiden. Ia menuturkan, sempat menemui John Kei saat bertugas mengunjungi Lapas Nusakambangan.
“Wah, saya lupa tanggalnya, tapi ke sana dua pekan lalu. Awal November, hari Jumat,” tutur Ratna.
Ia menuturkan, kekinian, banyak hal telah berubah pada lapas yang dikenal sebagai ”Alcatraz Indonesia” tersebut.
Dulu, kata dia, narapidana bakal menangis kalau mendapat keputusan dipindahkan ke Nusakambangan.
Baca Juga:DOR... DOR! Polisi Lepaskan Tembakan di Markas John Kei
”Kalau sekarang, dengan metode baru yang menempatkan napi dalam one man one cell, semakin menangislah para napi berisiko tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, beragam perubahan fasilitas maupun metode pembinaan di Lapas Nusakambangan membuat para napi bisa menyadari kesalahannya.
Dengan program revitalisasi lapas, Ratna menuturkan metode pengelolaan pembinaan napi semakin rapi dan tertib. Terutama untuk napi dengan kategori memunyai risiko tinggi.
”John Kei sudah melaluinya dan kini bisa dilihat perubahannya,” tandas Ratna.
Baca Juga:Detik-detik Penyerangan Berdarah Green Lake City, John Kei Ditangkap