Menjaga Tradisi Mikraan di Masjid Kota Santri Saat Pandemi Corona

Pihaknya tetap memberlakukan protokoler kesehatan bagi siapa saja yang melakukan Mikraan di masjid tersebut.

Chandra Iswinarno
Kamis, 30 April 2020 | 04:00 WIB
Menjaga Tradisi Mikraan di Masjid Kota Santri Saat Pandemi Corona
Imam Mesjid Baitul Barokah Ustadz Nugraha. [Suara.com/Sofyan Hadi]

"Pastinya saya nggak tahu, (karena) sejak kecil sudah ada. Makanya waktu saya kecil itu sudah ada, memang belum pakai speaker, karena waktu itu masih belum ada. Penggunaan speaker masjid itu baru muncul sejak ada teknologi aja. Tapi tidak ada hukum dalam Islam kaitannya dengan menggunakan speaker atau tidak," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengemukakan, meski ada wabah Covid-19, tidak mempengaruhi proses pelaksanaan Mikraan. Hal tersebut karena tidak dilakukan oleh banyak orang atau tidak menimbulkan kerumunan orang dengan jumlah yang banyak.

"Kalau hemat saya, Mikraan itu kan tidak orang banyak. Dilakukan oleh dua hingga tiga orang paling banyak. Saya pikir, ini nggak perlu sampai hilang meski adanya pandemi. Saya lebih ingin, ini terus dilestarikan," katanya.

Kontributor : Sofyan Hadi

Baca Juga:Roadha Mas, Tradisi Ramadan di Maladewa Sambil Membaca Puisi Kuno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini