Korban Banjir Lebak Rawan Kelaparan, Masih Butuh Banyak Bantuan

Ribuan rumah hanyut, ribuan orang masih mengungsi.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 16 Januari 2020 | 11:40 WIB
Korban Banjir Lebak Rawan Kelaparan, Masih Butuh Banyak Bantuan
Banjir Lebak (Antara)

SuaraBanten.id - Korban banjir bandang dan longsor di Lebak, Banten belum pulih pasca bencana. Mereka masih mengungsi dan butuh banyak bantuan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengajak masyarakat bergotong royong dan bahu membahu untuk menyalurkan bantuan korban banjir bandang dan longsor agar kehidupan warga yang terdampak bencana alam kembali normal.

"Kami mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat dengan menyalurkan bantuan logistik itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis (16/1/2020).

Penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak relatif baik, karena partisipasi masyarakat melalui gotong royong dapat membantu menyalurkan kebutuhan logistik kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.

Baca Juga:Bentuk Tim, Pemkab Lebak Verifikasi Data Rumah Rusak Terdampak Bencana

Mereka menyalurkan bantuan logistik berupa beras, aneka makanan, minyak, minuman, peralatan mandi, selimut, pakaian dan lainnya. Penyaluran bantuan itu dibagikan ke posko pengungsian juga langsung kepada masyarakat yang terkena musibah bencana alam tersebut.

Masyarakat korban bencana di enam kecamatan antara lain Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Cimarga, Curugbitung dan Maja hingga hari ke-16 pasca-bencana masih menerima bantuan logistik.

Oleh karena itu, BPBD Lebak hingga kini belum menerima laporan adanya warga korban bencana banjir bandang dan longsor mengalami kerawanan pangan.

"Kami merasa terbantu begitu besar kepedulian masyarakat dengan kebersamaan dan kegotongroyongan untuk membantu para korban bencana alam agar terpenuhi kebutuhan makan sehari-hari," katanya menjelaskan.

Menurut dia, bencana banjir bandang dan longsor awal tahun 2020 cukup besar karena menelan korban jiwa sebanyak sembilan orang meninggal dunia dan dua orang hilang, satu luka berat serta 66 luka ringan. Selain itu juga menghanyutkan 1.649 rumah, 1.110 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang, dan 309 rumah rusak ringan.

Baca Juga:Banjir Bandang Lebak, 1.649 Rumah Hanyut Dibawa Sungai

Banjir juga menyebabkan kerusakan tiga kantor desa, satu kantor kecamatan, lima jaringan irigasi, 27 jembatan, 890,5 hektare sawah, 7,5 hektare lahan hortikultura, dan 10,3 hektare lahan perikanan.

"Kami berharap penanganan bencana alam itu dilakukan semangat gotong royong dan bahu membahu untuk mensejahterakan mereka yang terkena musibah," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga di Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira mengaku bahwa mereka hingga saat ini terpenuhi kebutuhan makan sehari-hari, juga layanan kesehatan.

"Kami sangat bersyukur atas bantuan dari masyarakat maupun pemerintah, sehingga dapat meringankan beban ekonomi warga yang terdampak bencana alam," kata Siti Khadijah, seorang warga Desa Calungbungur Kecamatan Sajira yang rumahnya hanyut diterjang luapan Sungai Ciberang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak