Numpang dan Belajar di Lantai, Siswa SD Mengeluh Pegal hingga Masuk Angin

Bahkan, proses KBM dengan duduk tentu lama dan kelamaan kerapkali mengalami pegal-pegal juga terkadang masuk angin

Agung Sandy Lesmana
Selasa, 29 Oktober 2019 | 11:08 WIB
Numpang dan Belajar di Lantai, Siswa SD Mengeluh Pegal hingga Masuk Angin
Siswa SDN 2 Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, belajar di lantai dengan menumpang di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). (Antara).

SuaraBanten.id - Siswa SDN 2 Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten terpaksa menumpang di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) untuk tetap mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM).  Akibat minimnya fasilitas, para siswa belajar dengan duduk dan tidur di lantai.

"Kami melihat belajar seperti itu tentu tidak merasa nyaman," kata Euis dan Tati, guru SDN 2 Pasir Kupa Kabupaten Lebak, Selasa (29/10/2019).

Proses KBM sambil duduk di lantai itu, tentu guru tidak terkosentrasi secara maksimal dalam penyampaian mata pelajaran kepada siswa. Begitu juga siswa tidak merasa nyaman untuk menerima mata pelajaran yang disampaikan guru.

"Dengan demikian, proses KBM seperti itu dipastikan berdampak terhadap mutu dan kualitas pendidikan, katanya.

Baca Juga:Terseret Ombak Pantai Sembilan, Dua Siswa SD di Sumenep Tewas Tenggelam

Rizal Sahal, siswa kelas IV mengatakan proses KBM seperti ini tentu tidak merasa nyaman dan tidak tenang untuk menerima pelajaran. Bahkan, proses KBM dengan duduk tentu lama dan kelamaan kerapkali mengalami pegal-pegal juga terkadang masuk angin.

Apalagi, saat ini musim kemarau, debu lantai berterbangan sehingga terkadang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Kami berharap memiliki ruangan yang layak dengan meja dan kursi yang baik, sehingga mudah mencerna pengetahuan yang disampaikan guru," kata Rizal.

Menurut dia, pelaksanaan KBM seperti itu sudah berlangsung sejak Juli 2019 hingga kini akibat keterbatasan ruangan kelas. Dari enam kelas itu, total siswa SDN 2 mencapai 300 orang.

Namun, kekurangan tiga kelas sehingga terpaksa menempati MDA yang lokasinya berdekatan dengan SDN 2 Pasir Kupa. Mereka siswa yang menempati MDA itu terbagi dua kelas dan mengikuti KBM di lantai tersebut.

Baca Juga:Surat untuk Presiden Jokowi dari Siswa SD

Sebetulnya, pihak sekolah sudah melaporkan dan mengajukan pembangunan penambahan ruangan kelas ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Namun, pengajuan penambahan pembangunan itu belum ada realisasi sehingga terpaksa anak belajar dalam kondisi duduk di lantai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini