Nakhoda dan Kelasi KM Trimas Kanaya Diperiksa Polisi Terkait Tewasnya ABK

Kanit Tindak Subdit Gakum Ditpolair Polda Banten AKP Tohirudin mengemukakan dugaan sementara kematian Jupriadi akibat terbentur benda keras saat menurunkan sekoci kapal.

Chandra Iswinarno
Rabu, 27 Maret 2019 | 14:27 WIB
Nakhoda dan Kelasi KM Trimas Kanaya Diperiksa Polisi Terkait Tewasnya ABK
Ilustrasi kapal tug boat. (Shutterstock)

SuaraBanten.id - Petugas dari Direktorat Kepolisian Air Kepolisian Daerah (Dipolair Polda) Banten menyelidiki kematian Mualim 4 KMP Trimas Kanaya, Jupriadi (35) yang tewas saat menurunkan sekoci kapal di Perairan Merak, Selasa (26/3/2019).

Pemeriksaan dilakukan petugas Ditpolair terhadap dua saksi yang merupakan rekan kerja korban.

"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan dengan memeriksa dua orang saksi yaitu nahkoda kapal dan kelasi kapal untuk dimintai keterangan," ujar Kanit Tindak Subdit Gakum Ditpolair Polda Banten AKP Tohirudin, Rabu (27/3/2019).

Meski begitu, Tohirudin mengemukakan dugaan sementara kematian Jupriadi akibat terbentur benda keras saat menurunkan sekoci kapal.

Baca Juga:Usai Putuskan Pensiun, Conor McGregor Diperiksa Atas Dugaan Pemerkosaan

Tohirudin mengklarifikasi pemberitaan yang menyebut Jupriadi tewas saat menaikan sekoci. Menurutnya, dari beberapa keterangan yang dihimpun, Jupriadi tewas saat menurunkan sekoci dengan cara manual lantaran mesin elektriknya mengalami kerusakan.

"Jadi korban berinisiatif menurunkan sekoci dengan cara manual (engkol) tiba-tiba mesin elektriknya nyala dan mengakibatkan engkol berbutar dan mengenai kaki korban sehingga korban terbanting dan terbentur lantai kapal," ujarnya.

Tohirudin tak menampik terdapat luka memar pada korban, namun pihaknya menolak untuk mengemukakan secara terperinci lantaran masih menunggu hasil visum pasti dari rumah sakit.

"Memang ada luka memar. Tapi kami belum dapat menyimpulkan karena masih menunggu hasil visum dari rumah sakit," katanya.

Sebelumnya dikabarkan, Mualim 4 KMP Trimas Kanaya, Jupriadi tewas meregang nyawa setelah berusaha menaikan sekoci secara manual. Kecelakaan kerja yang terjadi di kapal penyebrangan di Merak-Bakahueni terjadi sekira pukul 09.30 WIB.

Baca Juga:Diduga Tiduri Istri orang, Riyan Babak Belur Dikeroyok Sang Suami

Saat itu korban saat itu tengah berusaha untuk menaikan sekoci ke atas kapal milik perusahaan PT Trisakti Lautan Mas yang tengah engker di Perairan Merak, Kota Cilegon dengan cara di engkol (manual) namun engkol tersebut terlepas dan terpental ke arah kepala hingga mengakibatkan korban jatuh di atas kapal dan tidak sadarkan diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini