Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 07 April 2025 | 16:55 WIB
Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid membersihkan sampah di anak Sungai Cisadane tepatnya Sungai Golden di Teluknaga, Kabupaten Tangerang. [IST]

SuaraBanten.id - Salah satu anak sungai Cisadane yakni Sungai Golden yang berada di antara dua desa yaitu Desa Pangkalan dan Desa Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tampak dipenuhi sampah pada libur lebaran.

Menindaklanjuti Sungai Golden yang dipenuhi sampah tersebut, Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid bahkan ikut turun tangan membersihkan sampah di anak sungai Cisadane itu.

Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid tampak tiba di Sungai Golden yang merupakan anak Sungai Cisadane Minggu (6/4/2025) sekira pukul 09.23 WIB.

Moch Maesyal Rasyid langsung turun tangan membersihkan sampah bersama masyarakat di Desa Pangkalan dan Desa Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Polisi Wanti-wanti Nahkoda Kapal di Pantai Tanjung Pasir, Jangan Lebihi Kapasitas!

Evakuasi sampah-sampah yang berada di anak Sungai Cisadane dibantu dengan alat eskavator dan armada truk pengangkut sampah. 

Bersama warga sekitar, Bupati Tangerang bergotong-royong bersama warga turun membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Golden.

Dia mengatakan bahwa persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak. 

Karenanya, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang tentang pentingnya menjaga lingkungan dan saling membantu memberikan teladan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan.

"Saya mohon kepada masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya masyarakat Teluknaga, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja," kata Bupati Tangerang meminta masyarakat tertib membuang sampah.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan 22 Maret 2025

Moch Maesyal Rasyid beranggapan untuk menuntaskan permasalahan sampah yang ada di sungai perlu tanggungjawab semua pihak.

"Tetapi persoalan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama, artinya saya minta bantuan masyarakat supaya tidak lagi membuang sampah sembarangan," tegas Bupati Maesyal Rasyid.

Usai membersihkan anak sungai Cisadane itu, tepatnya berselang tiga jam, tumpukan sampah yang menutupi aliran sungai bisa dibersihkan dan tidak lagi menutupi aliran sungai. 

Bupati berharap masyarakat di sekitar sungai dapat menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa mengakibatkan banjir di lingkungan Desa Pangkalan dan Desa Kampung Melayu Barat.

"Saya tegaskan tidak lagi membuang sampah ke sungai, tidak lagi membuang sampah ke pinggir jalan supaya apa, supaya wilayah kita bersih, dan kalau sudah bersih Insyaallah sehat semua masyarakat," pungkasnya.

Diketahui, Sungai Cisadane memiliki mata air di Gunung Kendeng dan umumnya hulu sungai ini berada di lereng Gunung Pangrango dengan beberapa anak sungai yang berawal di Gunung Salak, melintas di sisi barat Kabupaten Bogor, terus ke arah Kabupaten Tangerang dan bermuara di sekitar Tanjung Burung. 

Dengan panjang keseluruhan sekitar 126 km, Sungai Cisadane pada bagian hilirnya cukup lebar dan dapat dilayari oleh kapal kecil.

Pada abad ke-16, Tangerang yang berada di tepi sungai ini telah menjadi salah satu pelabuhan yang penting akan tetapi kemudian kalah oleh perkembangan Banten dan Batavia Oost Java Stoomtram Maatschappitj.

Sementara, Sungai Golden yang belakangan dipenuhi sampah hingga membuat Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid turun tangan membersihkan sampah merupakan anak Sungai Cisadane yang berada di antara Desa Pangkalan dan Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sungai Golden terbilang cukup sering dipenuhi sampah, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid meminta warganya untuk meningkatkan kesadaran agar tidak membuang sampah di sungai  yang akan berdampak negatif yakni menyebabkan banjir jika debut air tinggi akibat hujan deras.

Maesyal mengimbau warga Kabupaten Tangerang untuk tidak membuang sampah ke sungai untuk meminimalisir kemungkinan buruk terjadi.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More