SuaraBanten.id - Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) mengecam tindakan kekerasan terhadap ustaz atau ulama di Baros, Kabupaten Serang, Banten yang dilakukan oknum bank keliling.
Kecaman terhadap para oknum bank keliling pelaku pengeroyokan ustaz itu merupakan bentuk pernyataan sikap FSPP atas peristiwa kekerasan yang menimpa Wakil Sekretaris FSPP Pandeglang, KH. Muhyi oleh sekelompok orang yang diduga rentenir atau bank keliling.
Dalam pernyataan sikap itu, FSPP Banten membacakan enam poin pernyataan yang dibacakan langsung oleh Sekjen FSPP Banten, KH. Suhada bersama sejumlah anggota presidium Dewan Pakar FSPP Banten di kediaman Wakil Sekretaris FSPP Pandeglang, KH. Muhyi yang menjadi korban kekerasan di Saketi, Kabupaten Pandeglang, Rabu (3/4/2024).
Pertama, FSPP Banten mengaku perihatin atas tindakan kekerasan terhadap Wakil Sekertaris FSPP Pandeglang bersama keluarganya yang terjadi di Desa Sukamah, Kecamatan Baros Kabupaten Serang Pada 31 Maret 2024 oleh sekelompok orang diduga Bank Keliling yang sedang terpapar minuman Keras dan terjadi di Bulan Suci Ramadhan.
Dua, FSPP juga mengapresiasi kepada Kepolisian Daerah (Polda) Banten dan jajarannya yang berkomitmen menangkap semua pelaku dan memproses hukum sampai tuntas agar tidak meluas menjadi konflik sosial, konflik horizontal antar etnis.
“Tiga, kami juga mendorong Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Banten sampai tingkat Polsek untuk menindak tuntas peredaran minuman keras di Banten. Empat, mendorong kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Banten untuk melakukan tindakan keras kepada bank keliling, pinjol dan judi online yang menjerat rakyat membuat kehidupan ekonomi rakyat makin sulit dan terpuruk,” kata Suhada.
FSPP juga mengimbau kepada masyarakat khususnya santri dan komunitas pesantren untuk tetap tenang menyerahkan pada mekanisme hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indoneisia (NKRI) dan menjaga kondusifitas Banten yang aman dan damai.
“Terakhir, FSPP juga menghimbau kepada masyarakat di Banten untuk meninggalkan segala bentuk transaksi dengan rentenir, pinjaman online dan perjudian agar kehidupan ekonomi rakyat terbebas dari segala bentuk tekanan dan penindasan,” ujarnya.
Suhada berharap, dengan adanya pernyataan sikap FSPP tersebut, kondisi Banten tetap aman dan kondusif.
“Demikian pernyataan sikap ini disampaikan, semoga Allah menjaga Banten tetap aman dan kondusif di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Rokok SIN Ustaz Solmed Terbuat dari Apa? Air Rendamannya Diklaim Bisa Jadi Skincare
-
April Jasmine Klaim Air Rendaman Rokok Ustaz Solmed Bisa Untuk Skincare Hingga Detoks Penyakit
-
Ucapan Ustaz Yahya Waloni Tentang Kematian Setahun yang Lalu Jadi Kenyataan
-
Suara Lantang Ustaz Abdul Somad untuk Raja Ampat: Jangan Digranat!
-
Novel Klasik Animal Farm Kembali Diadaptasi Jadi Film Animasi Terbaru
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Modus Buang 'Aura Kotor' Dukun Cabul di Serang Gagahi Korban di Cipocok Jaya
-
Terseret Ombak, Bocah Laki-laki Hilang di Pantai Karangbolong Serang
-
Wisatawan Pantai Sawarna Lebak Dipalak Preman, Polisi Diminta Turun Tangan
-
Ada 9 Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu Rupiah di Sini, Segera Klaim Sekarang!
-
Kasus Pemerkosaan Siswi SMK di Serang Banten Mandek 3 Tahun, Polisi Angkat Suara