SuaraBanten.id - Pantai Selatan Banten diperkirakan bakal diterjang gelombang tinggi. Potensi gelombang tinggi itu diinformasikan melalui Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG pun mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir waspada potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan pada 13-14 November 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo dikutip dari Antara.
Eko mengungkapkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan ke barat dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot.
Baca Juga: Jadwal Uji Kompetensi PPPK Kota Tangerang 2023, Cek di Sini!
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur ke arah selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Laut Bali, perairan Manokwari, dan perairan Biak," paparnya.
Kecepatan angin tersebut menyebabkan, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Samudera Hindia Selatan NTT.
Kemudian di Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, perairan utara Kepulauan Talaud, perairan Rajaampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak, Teluk Cendrawasih, perairan Sarmi-Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, Laut Arafuru bagian timur.
Sedangkan untuk gelombang tinggiberkisar 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Baca Juga: Pernah Dikunjungi Anies Baswedan, Kampung Sinday Lebak Tenggelam di Waduk Karian
Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Banten-NTB.
Eko Prasetyo mengimbau masyarakat terkait adanya potensi gelombang tinggi, khususnya nelayan untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti dengan moda transportasi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m). Dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).
Berita Terkait
-
Peringatan BMKG Hujan Lebat hingga 10 Juli, Sejumlah Wilayah Masuk Kategori Siaga
-
Hujan Deras Tak Terduga! BMKG Ungkap Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem
-
Rahasia Modifikasi Cuaca BMKG: Ini Cara Mereka Kendalikan Hujan
-
BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Bukan Penyebab Musim Kemarau Mundur, Dampaknya Tak Jangka Panjang
-
BMKG Tegaskan Hujan Bulan Juni Bukan Dampak dari Operasi Modifikasi Cuaca
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Kelebihan Bayar Lahan RSUD dan Puspemkab Tangerang Rp26 Miliar Disorot BPK
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika
-
17 SPBU di Lebak Banten Tak Terdaftar Sebagai 'Wajib Pajak'
-
Kasus Kekerasan Seksual Marak, Wali Kota Tangsel Minta RT Hingga Camat Turun Tangan
-
Ditinggal Kerja ke Arab Saudi, Gadis 9 Tahun di Serang Dicabuli Pacar Sang Ibu