SuaraBanten.id - Ketika memasuki bulan Rabiul Awal, sejumlah daerah di Banten menggelar tradisi panjang mulud. Tradisi ini digelar untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan panjang mulud itu juga tak lepas dari sejarah Kesultanan Banten.
Pada masa Pangeran Ratu atau Sultan Abdul Kadir Kanari bin Maulana Muhammad, Banten sudah memiliki hubungan bilateral dengan Mekkah. Pada masa itu, Abdul Kadir Kanari mengirim utusan beberapa pembesar istana Kesultanan Banten ke Mekkah. Utusan ini dipimpin oleh Lebe Panji, Tisnajaya, dan Wangsaraja. Dalam rombongan tersebut, ikut pula Pangeran Pekik, anak sultan.
Utusan tersebut membawa pesan untuk mohon arahan dan bahasan tentang tiga buah kitab yaitu; Kitab Markum, kitab Muntahi dan kitab Wujudiah. Abdul Kadir Kanari juga meminta agar Sultan Syarief Jahed di Mekkah juga bisa mengirimkan ahli agama ke Banten. Sultan Abdul Kadir merupakan sosok pemimpin yang juga gemar ilmu agama. Salah satu kitab karangannya berjudul Insan Kamil dicuri Snouck Hurgronje.
Selain membawa pesan, rombongan juga membawa hadiah berupa cengkeh, pala dan kasturi.
Baca Juga: Inspirasi Kata Mutiara Nabi Muhammad untuk Ucapan Maulid Nabi SAW
Setelah sekian lama di Mekkah, rombongan pulang ke Banten dengan disambut upacara kebesaran kenegaraan.
“Di Banten, Sultan memerintahkan kepada Tumenggung Wirautama untuk membuat persiapan secukupnya bagi keperluan penyambutan itu. Pada hari yang ditentukan, semua perisapan telah sempurna. Setiap orang telah siap di tempatnya masing-masing. Sultan duduk bersama pengiringnya di srimanganti. Yang menerima surat dari Khalifah Mekkah adalah Ki Pekih, di atas kapal. Ketika kapal akan merapat, dari atas kapal ditembakan meriam sebelas kali yang kemudian dibalas dengan jumlah yang sama dari perbentengan. Gamelan dibunyikan dan sekali lagi meriam dibunyikan sebagai tanda penghormatan. Bendera dari Mekkah dibawa oleh Kiyai Rangga Paman sedangkan hadiah-hadiah lainnya dari Mekkah dibawa oleh Tumengga Indrasupati,” demikian ditulis Halwany Michrob dan Mudjahid Chudori dalam ‘Catatan Masa Lalu Banten’, mengutip tulisan Djajadiningrat.
Selain mendapat hadiah berupa bendera berlambang pedang Dzulfikar, dari Khalifah di Mekkah, Sultan Abdul Kadir mendapat gelar kebesaran yakni Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir sedangkan Pangeran Pekik mendapat gelar Sultan Ma’ali Ahmad.
Tubagus Najib, peneliti di Pusat Arkeologi Nasional menyebutkan Banten ditetapkan sebagai Kesultanan yang bergelar Sultan pada masa Abdul Mafakhir, yang ditetapkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal 1044, bertepatan tanggal 7 Oktober 1634 M. Waktu penetapan tersebut, selalu diperingati setiap tahun, pada waktu Maulid Nabi Muhammad, dengan mengarak simbol-simbol/regalia kesultanan mengelilingi pusat kota di Kesultanan Banten. Hal ini berdasarkan manuskrip pupuh Asmarandana, 21 “sampun palasta tinulis, lan name sanak ingwang, kang rama ika jenenge, Sulthan Abu Mapakir ika, Mahmud Zulkadir ika, ingkang putra jenengipun, Sulthan Abul Ma’ali Ahmad”. Pada pupuh 19. “iki wewekas manira tunggul punika, benjang ing saban ing wulan Mulud, iderana maring kutha.”
Dari manuskrip tersebut sangat jelas adanya perintah dari Sultan untuk melaksanakan kegiatan pawai atau arak-arakan pada bulan Rabiul Awal atau bulan Mulud pada sistem penanggalan Jawa.
Baca Juga: Tolangga 10 Meter Meriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo
Setelah keruntuhan masa Kesultanan Banten, kegiatan pawai maulid tidak lagi di istana tapi menyebar di tengah masyarakat. Saat ini arak-arakan atau pawai pada peringatan Maulid oleh masyarakat dikenal dengan istilah panjang mulud.
Berita Terkait
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Sisa Pagar Laut di Tangerang Kembali Dibongkar KKP
-
Polda Banten Ringkus Seorang Tersangka Penipuan, Korbannya Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra
-
Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Ratu Zakiyah-Najib Unggul Quick Count, Direktur Tim Pemenangan: Masyarakat Ingin Perubahan
-
PSU Kabupaten Serang: Andika-Nanang Kalah Telak di Kandang Ratu Zakiyah
-
Ratu Zakiyah-Najib Menang 76 Persen Hasil Real Count Tim Pemenangan
-
Bawaslu RI Dalami Keterkaitan 12 Orang Pelaku Politik Uang dengan Tim Kampanye di Serang
-
BRImo Tambahkan Fitur Dua Bahasa, Makin Mudah Digunakan