Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 04 September 2022 | 14:24 WIB
Tersangka Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). [Suara.com/Alfian Winnato]

SuaraBanten.id - Publik hingga saat ini masih merasa penasaran dengan kasus pembunuha Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo dan anak buahnya.

Kini ART Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Susi akhirnya memberikan keterangannya sebagai saksi utama pada Rabu 31 Agustus 2022 lalu.

Mengutip dari Herstory -jaringan Suara.com, kini peran Susi akhirnya terungkap, Susi disebut merupakan saksi yang mendengar tangisan Putri Candrawathi di kamar rumah Magelang.

Hal itu sempat disampaikan anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Warga Menteng Dalam Jakarta Dapat Satu Ton Ikan Gratis dari Nelayan Nahdlatul Ulama

Sarifuddin membeberkan rangkaian peristiwa di Magelang yang diduga menjadi pemicu kemarahan Ferdy Sambo sehingga tega membunuh ajudannya Brigadir J.

Sudding membeberkan kronologi rangkaian peristiwa dari Jakarta, lalu ke Magelang dan kembali ke Jakarta hingga terjadi kasus pembunuhan pada 8 Juli 2022 lalu.

Menurut Sudding, terjadi peristiwa di mana Brigadir J akan menggendong Putri Candrawathi yang sedang tidur siang di sofa ke kamarnya.

“Melihat kejadian itu, Kuat membentak Brigadir J agar tidak melakukan itu dan tidak menyentuh Ibu, lalu kemudian mengurungkan niatnya," jelas Sudding.

Selanjutnya, tanggal 7 Juli sore hari, Brigadir J disebut masuk dalam kamar Putri Candrawathi diam-diam. Namun dilihat dan ditegur oleh Kuat Maruf.

Baca Juga: Sekilas Biodata Andi Rian Djajadi dan Gaya Mewah Pemimpin Pemeriksaan Ferdy Sambo

"Saat itu Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2 dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat, mengendap-ngendap lalu kemudian ditegur. Kenapa masuk ke kamar Ibu? Kemudian lari," imbuhnya.

Kemudian, Kuat dan Susi mendengar tangisan Putri dari dalam kamar. Mereka kemudian menyarankan agar Putri bercerita ke Ferdy Sambo.

"Mendengar ada tangisan di dalam kamar PC, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin konfirmasi apa yang sedang dialami Ibu PC pakaian acak-acakan sambil menangis," tutur Sudding.

"PC menelepon FS sambil menangis bahwa saya diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J, ditanya lebih lanjut di Jakarta nanti saya jelaskan," sambungnya.

Pada 8 Juli 2022, rombongan Putri Candrawati termasuk Brigadir J balik dari Magelang ke Jakarta dan tiba di Jakarta pada sore harinya. Ferdy Sambo lalu mengonfirmasi peristiwa yang terjadi dan dialami Putri Candrawati di Magelang.

"Tiba di rumah Saguling apa yang dialami, ternyata diceritakan apa yang dialami tanggal 7 Juli itu. FS marah hilang akal sehatnya. Diajak mereka ke Duren Tiga, di Duren Tiga terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo," jelas Sudding.

"Dia (FS) harkat dan martabat harga dirinya sebagai seorang suami dilecehkan sedemikian rupa. Pada titik ini saya ingin mengkonfirmasi benar atau tidak tentang kronologi ini?" tanya Suding mengakhiri pemaparan kronologinya.

Load More