Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 25 Agustus 2022 | 13:58 WIB
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ketika memenuhi panggilan Bareskrim Polri. (Suara.com/Arga)

"Ini tuduhan serius ya bang. Harus ada buktinya artinya," ungkap Maria Assegaf.

"Kenapa tidak serius. Ya buktinya, cek aja tiap hari di sana, siapa saja yang dateng kesitu," jawab Kamaruddin.

"Mafianya kejahatan apa ini bang," timpal Andromeda menanyakan pernyataan Kamaruddin.

"Ya misalnya dari dunia hiburan malam, dari dunia prostitusi, dari penjual minuman keras dan sebagainya. Makanya kalau ada kejahatan-kejahatan tertentu mereka tu pura-pura tau. Saya pernah menghadap seorang Kapolda ya, saya berangkat jam 5 dengan harapan saya pertama kali diterima soalnya udah pakek jas cakep saya dandan rapi, eh tau-tau datang yang pakai sandal jepit," Jelas pengacara Brigadir J.

Baca Juga: Siaran Sidang Etik Ferdy Sambo Cuma Bisa Diamati, Bisu Tanpa Suara

"Di daftar urut nomor satu saya, yang sendal jepit itu kantong kiri dan kantong kanan penuh tiba-tiba dia duluan diterima alasannya katanya dia sudah daftar lewat handphone. Keluar-keluar isi kantongnya semua hilang saya lihat. Saya protes kok saya duluan nyampe, kok diterima bapak tadi, oh dia sudah duluan daftar," imbuhnya.

Kamarudin juga menambahkan jika Ferdy Sambo tidak bermain sendiri namun ada sekelompok orang lagi di baliknya.

"Tapi dugaan dari sumber bang Kamaruddin ini apakah bermain sendiri di institusi Polri atau ada jaringannya, ada circle Sambo yang bermain juga?," tanya Andromeda.

"Pasti, pasti ada circlenya. Nah kita hitung ajalah harta jenderal-jenderal itu, dari mana itu mereka bisa hidupnya sangan hedonis?, hartanya dimana-mana, istrinya dimana-mana, saya aja yang pendapatan saya secara lebih besar dari mereka baru punya satu istri dan lima putri," jelas Kamaruddin.

"Usaha bang, bisnis di luar bisa jadi," timpal Andromeda.

Baca Juga: Penampakan Petugas yang Bentak Wartawan Saat Liput Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Netizen: Robocop, Pengen Viral Dia?

"Ya gak tau, boleh gak polisi berbisnis," tanya Kamaruddin.

Load More