SuaraBanten.id - Nasida Ria, grup kasidah legend dari Semarang, Jawa Tengah, jadi trending usai video mereka manggung di Jerman viral di media sosial. Sejumlah fakta grup kasidah Nasida Ria yang merupakan pelantun dari lagu hits Perdamaian dan Kota Santri ini pun ramai diperbincangkan.
Satu fakta yang sudah umum diketahui adalah bahwa grup ini beranggotakan ibu-ibu dengan musik khas Arab dengan tujuan untuk berdakwah.
Selain itu masih banyak sekali fakta menarik lain tentang grup yang baru saja manggung di Jerman dalam acara Documenta Fifteen yang digelar di Kassel, Jerman pada Sabtu (18/6/2022) kemarin.
Grup ini menjadi legenda sebab, Nasida Ria mampu mengubah pandangan masyarakat terhadap musik kasidah yang selama ini dianggap hanya ditujukan untuk umat Islam, Nyatanya mereka mampu membawa banyak pesan kebaikan dari lagu-lagu mereka.
Berikut ini sederet fakta grup kasidah Nasida Ria yang sukses go internasional dengan musik religi mereka.
1. Anggota Tiga Generasi
Awal mulanya, Nasida Ria memiliki 9 anggota utama yaitu Mudrikah Zein, Mutoharoh, Rien Djamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain. Nasida Ria kini memiliki 12 personil yang merupakan generasi ketiga. Anggota lama dari generasi pertama yang masih bertahan yaitu Rien Djamain yang memainkan bass. Selain itu Nasida Ria juga memiliki grup untuk juniornya yang bernama Qasidah ezzurA.
2. Berkarya 47 Tahun
Nasida Ria terbentuk pada 1975 artinya grup ini sudah bertahan selama 47 tahun lamanya. Nasida Ria dibentuk oleh seorang pemuka agama asal Semarang, HM Zein. Ia mengajak istri dan murid-muridnya belajar musik kasidah.
Baca Juga: Sukses Manggung di Jerman, Ini 6 Fakta Grup Kasidah Nasida Ria
3. Sering Manggung di Luar Negeri
Penampilan Nasida Ria di Opening Week Music Program Documenta Fifteen di Kassel, Jerman kemarin bukanlah yang pertama bagi grup kasidah ini. Sebab mereka sudah beberapa kali pentas di luar negeri. Pada 1994 Nasida Ria tampil di festival musik Islam internasional Die Garten des Islam di Berlin. Kemudian 1996 mereka kembali manggung di Festival Heimatklange di Berlin, Mulheim, dan Düsseldorf.
4. Alat Musik Rebana
Sebenarnya pada awal terbentuk, anggota Nasida Ria hanya menggunakan rebana untuk mengiringi nyanyian mereka. Walikota Semarang periode 1980-1990, Imam Soeparto Tjakrajoeda menyumbangkan keyboard. Hingga akhirnya mereka juga mendapat gitar bas, gitar, dan biola yang jadi ciri khas musik Nasida Ria.
5. Punya 350 Lagu
Sepanjang kariernya selama puluhan tahun, Nasida Ria sudah membuat 35 album dengan total lagi mencapai 350 judul. Lagu-lagu mereka sarat akan pesan kebaikan karena memang berlandaskan pada niat dakwah, Beberapa lagu yang paling populer dan masih sangat sering diputar hingga saat ini adalah Perdamaian, Kota Santri, Dunia Dalam Berita, juga Bila Bom Nuklir Diledakkan.
Berita Terkait
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
Keren! Dosen Polines Ajak Petani Demak Bertani Pakai IoT, Wujud Nyata Program Diktisaintek Berdampak
-
Siapa Datu Nova Fatmawati? Bos Baru PSIS Semarang, Istri Bos Persela Lamongan
-
Hidup di Balik Tanggul Laut Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
17 Tahun Mengabdi di Pelosok Pandeglang: Kisah Armani, 'Oemar Bakri' Nyata
-
Bukan Sekadar Cat: 'Sekolah Terang, Tangerang Cerdas' PIK2 Sulap Harapan Jadi Kenyataan
-
Menghubungkan Desa dengan Layanan Keuangan: Kisah Perjalanan Wenny Membangun AgenBRILink di Riau
-
Warga Tangerang! Akses Tol Langsung KM 25 Rampung Akhir 2025, Solusi Anti Macet Curug-Bitung
-
Tiga Ancaman Serius BMKG Hari Ini: Panas Membakar, Petir Menyambar, hingga Banjir Mengintai