SuaraBanten.id - Sebanyak 6 orang saksi perang sarung yang memakan korban jiwa di Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten mulai dimintai keterangan oleh pihak Polsek Mandalawangi dan Polres Pandeglang.
Diinformasikan, Panit Reskrim Polsek Mandalawangi sedang memeriksa beberapa orang dalam kasus perang sarung maut di Polres Pandeglang. Mereka merupakan warga yang berada di lokasi kejadian atau yang ikut terlibat dalam perang sarung maut.
“Sebagai info awal, para pelaku (perang sarung) masih anak-anak semua paling 17 tahun. Saat ini statusnya masih terduga, jadi masih bisa jadi saksi atau tersangka,” Kapolsek Mandalawangi, Kompol Toto Suwito dikutip dari BantenNews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Senin (18/4/2022).
Toto mengungkapkan, pemeriksaan saksi-saksi dilakukan di Mapolres Pandeglang karena situasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat dalam peristiwa ini ada korban jiwa yang melayang.
“Pemeriksaannya di Polres karena kalau di Polsek situasinya tidak mendukung. Sementara ini yang kami periksa ada 6 orang,” ucapnya.
Sementara, keluarga korban belum bisa dimintai keterangan lantaran kondisi mereka masih dalam keadaan berduka.
“Keluarga belum bisa kami mintai keterangan karena suasananya masih berduka dan masih trauma ditambah saat kejadian keluarganya tidak ada di sini (Mandalawangi),” ucapnya.
Kata dia, Erwin (17) yang jadi korban perang sarung hingga tewas diduga murni karena spontanitas dan tidak ada rencana dari kedua belah pihak untuk mengadakan perang sarung.
“Itu kejadiannya spontanitas, ga ada janjian atau gimana, kedua kampung itu cuman dibatasi jembatan dan pas kejadiannya di situ tempat kumpul anak-anak,” terangnya.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Jadwal Imsakiyah Pandeglang Banten Selasa 19 April 2022
Sebelumnya diberitakan, Erwin warga Kampung Kadu Cina meninggal dunia setelah mencoba melerai dua kelompok yang terlibat perang sarung karena menderita luka pukul di bagian kepala hingga terjadi pendarahan di dalam otak.
Korban sempat dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang dan Rumah Sakit Sari Asih Serang, namun karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu membuat pihak keluarga mengurungkan niat untuk melakukan operasi di Jakarta.
Korban dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (17/4/2022) lalu sekitar pukul 17.45 WIB di kediamannya. Korban selanjutnya dimakamkan di pemakaman umum tadi siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Berita Terkait
-
Jadwal SPMB Banten 2025 Jenjang SD, SMP, dan SMK/SMA: Ada Syarat Terbaru
-
Menyimpang dari Aqidah, Makam 7 Sumur 7 di Banten Disalahgunakan
-
Hasil Survei 32 Persen Warga Banten Kurang Puas, Andra Soni Bicara Fokus Utama
-
Wisata Agro Bukit Waruwangi, Tempat Terbaik untuk Menikmati Long Weekend
-
Diduga Untung Rp 6,8 Juta per Hari, 2 Tersangka Penyelewengan LPG Subsidi di Tangerang Diringkus
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Penyelundupan Sabu 40 kg Jaringan Aceh-Banten Terungkap, Digagalkan Petuas Bea Cukai
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan
-
Dikenalkan Pria Oleh Denny Caknan, Ria Ricis Doakan Kariernya Melambung Terus
-
Anak di Bawah Umur Digilir Teman Ayahnya, Pemulung di Cilegon Polisikan Pelaku
-
Kadinkes Banten Ngaku 'Tak Tau Detil' Anggran Rp1,8 Miliar untuk Peresmian Dua RSUD