Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 19 Maret 2022 | 06:55 WIB
Stok minyak goreng kemasan di salah satu toko berjejaring di wilayah Kasihan, Bantul, Jumat (18/3/2022). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Salah satunya Iswati (52), seorang pedagang uduk dan gorengan yang berjualan di pertigaan Jombang, Kota Cilegon. Selain sulit didapat, kata Dia, harganya pun mencekik.

"Paling belinya minyak curah aja, kalo kemasan mahal, abis di minyak nanti, apalagi saya jualan gorengan," terangnya.

Ia juga berharap, agar pemerintah dapat menstabilkan harga minyak goreng dalam kemasan sebelum memasuki bulan puasa. Jika tidak, lanjut Iswati, warungnya bisa bangkrut.

"Iya kalo bisa mah pemerintah turunin harga lagi, biar stabil. Kalo harganya sampe Rp 50 ribuan mah atuh bisa bangkrut saya, bisa berenti jualan," ungkapnya.

Baca Juga: Pedagang Kecil di Kota Malang Kian Merana Diterpa Harga Minyak Goreng

"Sedih lah, sekarang harganya Rp 24-25 ribu perliter. Apalagi di supermaket, diatas Rp 50 ribu semua," ujarnya.

Senada, Rini (38) pembeli asal Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon mengaku terpaksa beralih ke minyak curah karena minyak goreng dalam kemasan tidak mampu untuk dibeli.

"Iya, kemarin sempet mau beli di Indomaret, dipasar atau di warung kan udah susah, itu harganya ada yang sampe Rp 70 ribu 2 liternya, mending gausah masak sekalian kata saya," cetusnya.

Namun, karena dengan kondisi yang seperti itu, akhirnya Ia terpaksa membeli minyak curah yang menurutnya masih di harga normal.

"Akhirnya paling beli curah dipasar atau warung, untuk kebutuhan keluarga aja, goreng gorengan buat anak," tutupnya.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Diserahkan Pada Mekanisme Pasar, Fraksi PKS: Pemerintah Telah Menyerah ke Mafia

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More