Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 01 Maret 2022 | 15:39 WIB
Ruang Majelis Ponpes Minhajul Intizhom di Kampung Baru, Desa Cipayung, Kecamatan Padarincang, Serang ambruk, Selasa (1/3/2022). [IST/Bantennews]

SuaraBanten.id - Luapan sungai yang membuat Pondok Pesantren alias Ponpes Minhajul Intizhom di Kampung Baru, Desa Cipayung, Kecamatan Padarincang, Serang, Banten diterjang banjir. Tak hanya diterjang banjir, salah satu bagian dinding ruang majelis ponpes ambruk lantaran diterjang air sungai yang meluap, Selasa (1/3/2022) dini hari.

Salah satu Pengasuh Ponpes Minhajul Intizhom, Ahmad Sa’i Almuzakki mengatakan, insiden ruang mejelis ambruk terjadi saat dirinya bersama para murid akan melaksanakan salat subuh berjamaah.

“Kejadiannya pas adzan subuh, biasanya kami berjamaah sama anak-anak di ruangan majelis. Pas itu hujan besar jadi enggak bisa ke mana-mana,” ujarnya kepada BantenNews.co.id--Jaringan SuaraBanten.id ketika dikonfirmasi, Selasa (1/3/2022) dini hari.

Akibat hujan deras yang melanda lokasi sekitar, para santri dan sejumlah pengurus pesantren akhirnya mengurungkan niat untuk melakukan salat berjamaah di ruang majelis.

Baca Juga: Waduh, Rumah Wali Kota Cilegon Terendam Banjir, Istri: Biar Ngerasain Seperti Masyarakat

Usai memutuskan tidak salah di majelis, tak lama kemudian mereka mendengar suara robohnya dinding ruangan majelis yang bersamaan dengan suara petir. Letak ruang majelis itu memang bersebelahan dengan sungai yang tengah meluap ketika hujan terjadi.

“Alhamdulillah tidak ada korban, karena saat kejadian kita tidak salat ke majelis. Kalau salat di majelis saya juga sudah kebawa arus. Suara runtuhnya itu berbarengan dengan suara petir,” jelasnya.

Runtuhnya dinding ruang majelis juga turut membawa sejumlah Al Quran dan kitab. Ponpes yang berdiri sejak sekitar 2016 itu diketahui baru saja merampungkan bangunan kamar mandi dan dapur sebagai persiapan ramadan.

Load More