Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 08 Februari 2022 | 12:45 WIB
ILUSTRASI gelombang tinggi. [ANTARA FOTO/Idhad Zakaria]

SuaraBanten.id - Warga pesisir Kabupaten lebak diminta waspada gelombang tinggi yang melanda Selat Sunda bagian selatan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faizal.

Kata Agus, BPBD sudah menyebar surat peringatan ke kantor-kantor desa dan kecamatan serta pengelola wisata.

"Kami sudah menyampaikan surat peringatan dan imbauan kepada aparatur kecamatan dan desa, juga pengelola wisata agar mewaspadai cuaca buruk di Selat Sunda bagian selatan," katanya.

Agus memaparkan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gelombang di perairan Selat Sunda bagian selatan berkisar 2,5-4 meter sehingga berpotensi membahayakan bagi masyarakat maupun wisatawan yang berenang, termasuk nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 8 Februari 2022 Pandeglang-Lebak Banten

Selain itu, Perairan Selat Sunda bagian selatan juga terjadi angin kencang disertai hujan.

"Kami berharap masyarakat dan nelayan tetap mewaspadai cuaca buruk itu untuk menghindari kecelakaan laut," katanya.

Masih berdasarkan laporan BMKG, perairan Selat Sunda bagian selatan kurang bersahabat, karena gelombang cukup tinggi disertai angin kencang dan hujan.

Kata Agus, perairan selatan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan kondisi ombak cukup besar. Masyarakat, nelayan dan wisatawan, sebaiknya tidak melakukan aktivitas di laut.

"Kami, hingga saat ini belum menerima laporan adanya kecelakaan laut, baik dari kalangan masyarakat, nelayan maupun wisatawan," katanya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Kapal Tangker Kandas di Pantai Merak Beach Hotel

Salah satu nelayan Tanjung Panto, Binuangeun, Kabupaten Lebak memilih tidak melaut karena gelombang cukup tinggi disertai angin kencang, sehingga membahayakan bagi nelayan tradisional.

"Kami, selama cuaca buruk lebih baik memperbaiki jaring," kata Amin (55), nelayan Tanjung Panto Kabupaten Lebak. (Antara)

Load More