SuaraBanten.id - Seorang santriwati mengaku dicabuli pimpinan pondok pesantren alias ponpes baru-baru ini menyita perhatian publik. Kasus pelecehan di lingkungan Pondok Pesantren ini terjadi di salah satu pesantren yang berada di Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Aceh.
Akibat aksi bejat pimpinan ponpes berinisial A terhadap Bunga (bukan nama sebenarnya), pimpinan ponpes itu ditangkap aparat kepolisian. Aksi bejat A terungkap setelah Bunga melaporkan apa yang dia rasakaan kepada orangtuanya.
Kaget dan tak terima bunga dicabuli, keluarga korban melaporkan aksi bejat pimpinan ponpes ke Polres Aceh Tenggara pada Sabtu (22/1/2022) sekira pukul 01.00 WIB.
Keluarga korban curiga saat Bunga pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, korban murung dan memilih mengurung diri di kamar.
Usai ditanya oleh pihak keluarga, korban akhirnya menceritakan jika dirinya sudah dinodai oleh ustaz A, pimpinan pesantren tempatnya belajar.
Beberapa jam usai mendapat laporan, tim Buser yang dipimpin Kanit Reskrim Polres Aceh Tenggara mengamankan tersangka A dari rumahnya di pondok pesantren tersebut untuk dibawa ke Mapolres.
Saat ini tersangka diamankan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut atas tindakan asusila yang dilakukannya terhadap seorang santri hingga berulang kali.
Bibi korban berinisial W mengatakan, dirinya melaporkan perbuatan tindak asusila terhadap keponakannya oleh pimpinan pondok pesantren, ustaz A. Dalam keterangannya, W menyebut tindakan asusila yang dialami korban terjadi di sejak Agustus 2021 hingga saat ini.
“Menurut cerita anak kami (keponakan), sudah dicabuli sebanyak lima kali sejak bulan delapan,” katanya dikutip Terkini.id--Jaringan Suara.com. w berharap kepada pihak kepolisian agar pelaku dapat di hukum sesuai dengan perbuatannya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pimpinan Pondok Pesantren, Diduga Perkosa Santri
Berita Terkait
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Jerit Tangis di Tepi Sungai Lusi: 8 Santriwati MBS Blora Tenggelam, 4 Masih Dicari
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Siapkan Ruang Khusus Disabilitas, Layanan Perbankan BRI Cilegon Lebih Personal dan Bermartabat
-
Penghijauan Berbasis Edukasi dan Komunitas, Menanam Pohon Bukan Sekadar Seremoni
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga