Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 14 Januari 2022 | 15:04 WIB
Salah satu pedagang Pasar Induk Jatiuwung memberi keterangan kepada awak media, Jumat (14/1/2021). [IST]

SuaraBanten.id - Pedagang Pasar Induk Jatiuwung mendesak Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk bertemu dan membahas solusi permasalahan dua pasar induk di Kota Tangerang. 

“Kami berharap Wali Kota Tangerang Arief bertemu dan duduk bareng dan mendengarkan aspirasi dari kami. Sehingga ada solusi terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung dan pasar induk Tanah Tinggi,” kata Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, Majid saat dikonfirmasi, Kamis (13/1/2022).

Majid mengungkapkan, aksi yang dilakukan para pedagang Pasar Induk Jatiuwung murni gerakan pedagang tanpa ditunggangi pihak manapun. Kata dia, aksi menggeruduk gedung Pemerintah Kota Tangerang dan Kantor DPRD adalah aksi protes karena merosotnya omzet dan sepinya pembeli lantaran ada dua pasar induk. 

“Kita tegaskan sekali lagi ini murni pergerakan dari kami pedagang kecil dan tidak ada pihak manapun yang menunggangi. Karena itu kami disini ingin meminta solusi dari pak Wali Kota,” ujarnya.

Baca Juga: Waspadai Omicron, Wali Kota Tangerang Intruksikan Rumah Sakit Tes PCR Warga Bergejala Flu

Kata Majid, pada dasarnya ia dan pedagang lain pindah ke Pasar Induk Jatiuwung atas perintah dan arahan pak Wali Kota dengan alasan pasar induk Tanah Tinggi tidak akan diperpanjang izinnya. 

"Makanya kami sebagian pedagang ikut pindah ke Jatiuwung, pada saat sekarang pedagang jadi terbelah dua antara Jatiuwung dan Tanah Tinggi, namun nyatanya disini kami mohon peranan dari pak Wali Kota memberikan solusi atas permasalahan ini. Karena memang yang menjadi korban kami pedagang," katanya.

Sebagai informasi, Pasar Induk Jatiuwung tersebut telah diisi sebanyak 60 persen pedagang dari jumlah 1300 kios dan lapak yang disiapkan oleh pengelola.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah angkat suara soal desakan penutupan Pasar Induk Tanah Tinggi dari pedagang Pasar Induk Jatiuwung. Keberadaan pasar yang berada di Jalan Jendral Sudirman itu tidak sesuai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) baru.

"Saya sudah sampaikan jauh-jauh hari kepada pemiliknya Pak Hartono bila lokasi Pasar Induk Tanah Tinggi itu sudah tidak strategis di tengah kota, karena RDTR yang baru sangat tidak diizinkan lokasi di Jalan Jenderal Sudirman untuk buka pasar," kata Arief, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Waspada! 4 Warga Tangsel Positif Omicron, Benyamin Davnie : Belum Perlu Micro Lockdown

Menurutnya, lokasi Pasar Induk Tanah Tinggi itu sudah berada di tengah kota. Karenanya, kerap menimbulkan kemacetan lalulintas dengan marak terparkir truk-truk di lokasi tersebut.

"Karena truknya suka parkir, coba aja malem lihat, lokasi di tengah kota, dan sebagainya," ungkapnya.

Meski demikian, dirinya tidak pernah melontarkan penyataan akan menutup Pasar Induk Tanah Tinggi.

"Saya enggak pernah bilang akan ditutup, silahkan menafsirkan sendiri. Tapi saya gak pernah bilang akan ditutup," katanya.

Arief mengharapkan Pasar Induk Tanah Tinggi mengikuti aturan yang berlaku, karena Pemkot Tangerang bekerja sesuai Perundang-udangan.

"Jadi kalau menurut saya harus sesuai aturan yang ada. Karena, suara pemerintah daerah netral, berkeadilan. Kalau di sana harus punya izin operasional disini berarti harus punya," ujarnya.

Load More