Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 12 Januari 2022 | 09:55 WIB
Ilustrasi suntik Vaksinasi Booster (pexels)

Penny mengatakan, vaksin Pfizer bisa diberikan untuk vaksin booster dengan pemberian satu dosis yang bersifat homologus dan diberikan untuk usia 18 tahun ke atas.

“Kemudian, vaksin AstraZeneca sifatnya juga homologus juga ini menunjukkan data keamanan dapat ditoleransi dengan baik dan ringan,” ujarnya.

Selanjutnya, vaksin Moderna dengan pemberian setengah dosis yang bersifat homologus. Lalu, vaksin Moderna yang bersifat heterologus atau jenis yang berbeda diberikan pada dosis kedua AstraZeneca dan Johnson and Johnson.

“Heterologus vaksin moderna ke vaksin primernya adalah AZ dan Johnson and Johnson dengan dosis setengah. Ini menunjukkan respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya, setelah dosis booster,” ucapnya.

Baca Juga: Dimulai Besok, Moeldoko Pastikan Ketersediaan Vaksin Booster Cukup Besar

Di akhir penjelasannya, Penny mengungkapkan vaksin Zifivax juga telah memperoleh izin penggunaan darurat sebagai vaksin booster yang sifatnya heterologus. Menurutnya, untuk heterologus ke vaksin primer Sinovac dan Sinopharm, pemberian enam bulan ke atas.

Load More