SuaraBanten.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno angkat bicara terkait tudingan yang menyebut dirinya melakukan pencitraan saat menyambangi rumah Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan jalan kaki.
Tudingan tersebut tak lain justru disampaikan oleh rekannya di Partai Gerindra, Kamrussamad.
"Tentunya fokus saya adalah kebangkitan pulihnya ekonomi kreatif," jawab Sandiaga saat ditanyai responsnya atas tudingan Kamrussamad, dikutip pada Minggu, 2 Januari 2021.
Sandiaga lantas mengatakan mengapresiasi pendapat pengamat terkait polemik yang menyeret dirinya. Dia lalu mengajak semua pihak bekerja sama.
Baca Juga: Dituding Pencitraan usai Temui Prabowo, Sandiaga Uno Beri Jawaban Begini
"Tentunya pendapat dari pengamat dan masyarakat kita hargai, kita apresiasi. Mari kita sama-sama bergandengan tangan. Karena 2022 kita harus gercep (gerak cepat) hadir di tengah-tengah masyarakat dengan solusi. Bukan hadir dengan memicu perpecahan," katanya.
Diketahui politikus Gerindra Kamrussamad menilai aksi jalan kaki Sandiaga Uno saat bertemu Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai pencitraan.
Dia menyebut Sandiaga meminta petunjuk Prabowo karena elektabilitas tidak kunjung naik meski sudah berkeliling Nusantara mengatasnamakan kebangkitan desa wisata.
Kamrussamad pun berpesan agar Sandiaga tak menjadikan jalan kaki sebagai tindakan untuk mencari simpati, melainkan sebagai empati. Sebab, masih banyak masyarakat yang berjalan kaki menuju tempat kerja karena keterbatasan transportasi.
Sebelumnya, Kamrussamad juga pernah menuding adanya rekayasa dalam deklarasi dukungan bagi Sandiaga Uno oleh sejumlah ulama.
Baca Juga: Prabowo dan Ganjar Dinilai Cocok Duet di Pilpres 2024, Pengamat: Punya Bekal yang Sama
Kamrussamad menuding ada upaya eksploitasi ulama. Kamrussamad menyebut ada upaya rekayasa ijtima ulama. Dia menilai, rekayasa ini berpotensi memicu politik identitas sebagai pemecah belah bangsa.
Berita Terkait
-
Kerja Sama RI-UEA Semakin Erat, Prabowo dan MBZ Tandatangani 8 Kesepakatan Penting
-
Anggap Pertemuan Prabowo-Megawati Jadi Kebutuhan Bangsa, Golkar: Ini Teladan Buat yang di Bawah
-
Ada Peran Didit dalam Pertemuan Prabowo Megawati di Teuku Umar?
-
Presiden Prabowo dan Presiden MBZ Bahas Upaya Perdamaian di Gaza
-
Rupiah Terkapar Dekati Rp 17.000, Puan Minta Hal Ini ke Pemerintah Prabowo
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Hai Para Pemegang Saham, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI!
-
Dukungan BRI UMKM EXPO(RT) Terhadap Karya Lokal: Perajin Mutiara Asal Lombok Jangkau Pasar Global
-
Pemprov Banten Hapus Tunggakan Pajak dan Denda Mulai Besok, Potensi PAD Berkurang Rp50 Miliar
-
Vonis Bebas Eks Kadisperindag Kota Cilegon Dibatalkan Mahkamah Agung
-
Basarnas Hentikan Pencarian Kakek yang Hilang Saat Mencari Melinjo di Hutan Pabuaran