SuaraBanten.id - Bertepatan dengan tragedi tsunami Banten tiga tahun lalu, Rabu (22/12/2021) Yayasan KEHATi dan PT Asahimas Chemical melakukan penanaman mangrove di Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Penanaman mangrove pertama dilakukan di lahan seluas 2 hektare dan akan tersu berlanjut pada tahap berikutnya yang akan dilakukan di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Program berdurasi 5 tahun dilakukan untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (carbon pollution) dan mitigasi bencana di Provinsi Banten, berkontribusi dalam target nasional penambahan hutan mangrove sebagai langkah mitigasi perubahan iklim.
“Tidak hanya sebatas seremoni, kegiatan penanaman bibit mangrove merupakan bentuk sosialisasi program rehabilitasi yang akan dilakukan di Banten, khususnya di Desa Panimbang Jaya. Kami juga berharap program rehabilitasi ini dapat menjadi model dalam mendukung pembangunan rendah karbon di Provinsi Banten,” ujar Vice President Director PT ASC Eddy Sutanto.
Kegiatan penanaman bibit mangrove ini diikuti oleh Camat Panimbang, perwakilan Dinas Kelautan dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti, perwakilan KKP, dan perwakilan KLHK.
Penanaman mangrove diawali dengan membersihkan pesisir pantai dari sampah plastik yang dilakukan karyawan PT Asahimas Chemical bersama puluhan siswa SD Panimbang Jaya dan masyarakat sekitar.
Para siswa dan masyarakat turut dilibatkan pada kegiatan penanaman bibit mangrove bersama dengan para pejabat dan peserta lain yang hadir.
Edukasi diharapkan menjadi kegiatan strategis di program rehabilitasi mangrove. Hal ini mengacu kepada data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, dimana kerusakan ekosistem mangrove di Provinsi Banten paling banyak disebabkan oleh aktivitas manusia.
Program Mangrove Blue Carbon sendiri merupakan konsep program konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati yang dirancang untuk mendukung program nasional dari pemerintah pusat yang masuk dalam program prioritas nasional (PPN) RPJMN 2020-2024 melalui pembangunan rendah karbon (PRK).
Baca Juga: Buntut Buruh Bobol Kantor Gubernur, Kasatpol PP Banten Dicopot
PT Asahimas Chemical berharap program ini dapat merehabilitasi ekosistem mangrove seluas 14 hektar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti kelompok perempuan, nelayan, dan pemuda serta dapat memberikan nilai ekonomis masyarakat setempat dalam bentuk produk turunan mangrove.
Dengan meningkatnya produktivitas biologi sumber daya perikanan daerah pesisir Banten, nelayan diharapkan dapat menerima manfaat ekonomi dengan berkembang biaknya ikan dan biota laut. Belum lagi melalui pemanfaatan area konservasi menjadi daerah tujuan ekowisata.
“Belajar dari program rehabilitasi yang sudah dilakukan oleh KEHATI, keterlibatan dan peran aktif masyarakat yang tinggal di lokasi rehabilitasi sangat penting. Ekosistem mangrove yang ada harus dipahami sebagai bagian dari kehidupan masyarakat yang harus dijaga kelestariannya. Kita jaga mangrove, mangrove jaga kita,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos.
“Pada program 5 tahun ke depan, selain rehabilitiasi terdapat beberapa kegiatan lain, yaitu penguatan kelembagaan, pelatihan produk olahan mangrove, pelatihan perikanan berkelanjutan, pelatihan manajemen pemasaran produk, pembentukan toko, dan e-commerce. Satu hal penting lain, sebagai sarana ekowisata dan edukasi, pada program kali ini, kita berharap adanya pembentukan Taman Kehati Mangrove di tahun 2025,” tutup Eddy.
Mangrove Sebagai Benteng Tsunami
Provinsi Banten yang memiliki panjang pantai sekitar 509 km merasakan dampak akibat kerusakan ekosistem mangrove. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa bencana tsunami Selat Sunda pada tahun 2018 telah menyebabkan 437 korban meninggal dunia dan 14.059 orang luka-luka.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
- 
            
              Cegah Pencemaran, TPA di Jabodetabek Diminta Tutup Tumpukan Sampah
- 
            
              Kelas Rusak, Guru Mengundurkan Diri: Realitas Miris di SMK Al-Anshor Tangerang
- 
            
              Radiasi Cs-137 di Cikande Berhasil Dinetralisir
- 
            
              Aktifkan Lagi Kepsek SMAN 1 Cimarga, Tindakan Gubernur Banten Dinilai Ada Celah Hukum, Kenapa?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Cengkeh Terkontaminasi Radioaktif? Begini Penjelasan Lengkap Pemerintah Soal Kasus Lampung Selatan
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 JICC: Kolaborasi Kreatif Didukung BRI dan BRImo Tampilkan Produk Seru
- 
            
              Serap Aspirasi Warga, Dede Rohana Terima Aduan Soal Infrastruktur dan Truk ODOL
- 
            
              Strategi Diversifikasi Berbuah Manis, J Trust Bank Perkuat Laba dan Modal di 2025
- 
            
              558 Ton Material Radioaktif di Cikande Diamankan, Ini Kabar Terbaru Nasib 22 Pabrik!