Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 18 Desember 2021 | 17:15 WIB
Air got di kawasan Pasir Jaya, Cikupa, Kabupaten Tangerang berwarna ungu [Jehan/Suarabanten.id]

SuaraBanten.id - Sebuah got di kawasan Pasir Jaya, Cikupa, Kabupaten Tangerang airnya berwarna ungu. Hal ini diduga karena limbah pabrik.

Untuk mengetahui kebenarannya tim Suara.com mendatangi ke lokasi tersebut. Hasil benar ditemukan pembuangan air yang berwarna ungu.

Salah satu warga, Wasis mengatakan, air got yang berwarna ungu ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2000-an.

Ia menduga, air yang tercemar ini berasal dari Pabrik yang berasal Citra, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Kendati demikian, dirinya tidak mengetahui lebih jelas air ini berasal dari pabrik mana.

Baca Juga: Satu Keluarga di Cipondoh Diusir Paksa Preman, Korban Minta Keadilan ke Kapolri

"Ya, sudah lama ini, bertahun tahun. mulai dari tahun 2000 sampai sekarang itu. Hanya sampai sekarang sumber pencemarannya belum ketemu. Gak tau dari pabrik mana," kata Wasis saat ditemui di depan rumahnya, Pasir Jata, Kabupaten Tangerang, Sabtu (18/12/2021).

"Tapi kalau nelusuri ke hulunnya ini ngelewatin beberapa kawasan pabrik seperti Cikupa, Citra itu airnya ngalir ke sini," tambahnya.

Wasis mengungkapkan, bila air got itu berubah warnanya tidak hanya warna ungu, melainkan seperti hijau dan merah.

"Setiap harinya suka ganti-ganti warna kadang merah, kadang hijau, ungu pokonnya setiap hari itu ganti-ganti warna," katanya.

Hal senada dikatakan warga lainnya, Sugeng. Ia mengatakan air got ini kadang memasuki area persawahan.

Baca Juga: Cabuli Siswi Magang, Pemkot Tangsel Pecat Pegawai Kelurahan Jombang Ciputat

"Bahkan, air kali ini juga kan ngalir ke lahan pesawahan juga," katanya.

Sugeng menjelaskan, sebenarnya warganya telah melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang.

Namun hingga saat ini, tidak ada perkembangan.

"Dulu pernah di telusuri tapi tidak ketemu," tuturnya.

Sementara itu Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengaku pihaknya telah mekalukan pengecekan di lokasi tersebut. Guna mengetahui kebenaran dari peristiwa tersebut.

"Tim DLH bersama Kades sudah cek lapangan. Sampel air sudah diambil akan dicek ke lab, hasilnya 14 hari terhitung mulai pengecekan lab," tandasnya.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More