SuaraBanten.id - Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan (Menkes) ikut berkomentar terkait kemunculan varian baru Covid-19 yaitu varian Omicron dan vaksinasi dunia. Menurut Menkes Budi, Omicron menunjukkan ketidakadilan vaksin jadi tak ada gunanya.
“Bapak-ibu, Omicron itu adalah pertunjukan yang sangat baik betapa ketidakadilan vaksinasi jadi tidak ada gunanya,” kata Menkes Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).
“Jadi sehebatnya Inggris vaksinasi sekian 80-90 persen, karena dia tidak kasih vaksinnya ke orang Afrika, orang Afrika tertular banyak, jadi mutasi, keluar varian baru, varian barunya masuk ke Inggris,” sambungnya dalam penjelasan yang diberikan.
Selanjutnya Budi juga mengatakan, keadilan vaksinasi Covid-19 bukan hanya perkara sosial, namun juga ilmu pengetahuan. Vaksinasi Covid-19 di satu negara tidak semata menuntaskan pandemi, buktinya kemunculan Omicron di Afrika.
Oleh karena itu, sebaiknya vaksinasi jangan diendapkan di satu negara saja. Tapi sebaiknya dibagi ke negara-negara yang membutuhkan.
“Jadi unsur keadilan itu bukan soal sosial, tapi soal science, jadi it’s no ethically wrong, scientifically wrong. Kalau kita berpikir vaksinasi satu negara, selesai urusan,” ungkapnya.
Kemudian ia menjelaskan, mutasi Covid-19 menurutnya kemungkinan besar terjadi di negara yang mengalami ketidakadilan vaksinasi.
Varian baru yang muncul pun akhirnya berdampak ke negara yang sudah mapan dengan vaksinasi.
“Karena mutasi bisa terjadi di negara yang tidak divaksinasi, kemudian dia bisa menularkan ke negara yang sudah vaksinasi penuh, seperti Israel, Singapore, dan seterusnya,” ungkap Menkes Budi.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Karantina Mandiri Hanya untuk Pejabat Eselon 1 ke Atas
“Itu sebabnya, ini harus pekerjaan bersama-sama di dunia, sama-sama di dunia,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
BRI Berdayakan UMKM Fashion Bandung hingga Tembus Pasar Internasional
-
Kejari Kota Tangerang Geledah Kantor PT ASM: Usut Dugaan Korupsi Proyek PT Angkasa Pura Kargo
-
Tragis! Bocah Kendarai SUV Sebabkan Kecelakaan Maut di BSD, Satu Tewas
-
500 Warga Banten Tertipu Jual Beli Tanah Kavling Murah
-
Berkat BRI, JJC Rumah Jahit Kian Berkembang dan Berdayakan Perempuan