Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 15 Desember 2021 | 07:44 WIB
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu de Fatima usai meninjau lokasi akses rumah ditutup pagar beton di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (15/3/2021). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraBanten.id - Polres Metro Tangerang Kota mengungkap fakta lain dibalik peristiwa Febriyana Pratiwi (14) yang diduga menjadi korban bacok gengster di Fly Over TipTop, Cibodas, Kota Tangerang, Minggu (5/12/2021) lalu.

Gadis 14 tahun yang menjadi korban bacok itu diketahui merupakan anggota remaja yang kerap teribat tawuran. Hal ini disampaikan Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Selasa, (14/12/2021).

“Sebenarnya di kota tangerang ini tidak ada (gengster). Yang terjadi adalah tawuran antar-pelajar, antar-kelompok,” kata Deonijiu, Selasa (14/12/2021).

“Tawuran ini mengakibatkan kelompok yang satu sama kelompok yang lain luka. Itu yang sudah muncul salah satu korban perempuan. Perempuan ini pun masuk di kelompok itu,” sambungnya.

Baca Juga: Arief R. Wismansyah Terima Penghargaan Smart Living Atas Aplikasi Sigacor

Atas kejadian itu, Deonijiu memastikan pihaknya sudah mengamankan pelaku yang diduga melakukan pembacokan menggunakan celurit tersebut. Kini pelaku tengah diperiksa.

Ibu korban, Sutihat memberi keterangan kepada awak media, Minggu (5/12/2021) malam. [Muhammad Jehan Nurhakim/Suara.com]

"Kemudian beberapa pelaku dari peristiwa itu sudah kita amankan dan sudah kita lakukan pemeriksaan. Dan masih ada yang kita cari dari hasil keterangan saksi di lokasi," jelasnya.

Ia mengatakan dalam aksinya kelompok rata-rata anak dibawah umur. Mereka melakukan aksi itu, tujuannya untuk menunjukkan kemampuannya.

"Mereka sama masing masing membawa sajam . Barang bukti yang dibawa itu celurit, semua rata rata membawa celurit, stik golf. TKP jalan Raya Cadas. Spatan, kabupaten Tangerang," tuturnya

"Pemicunya mereka kebiasaan disini dan mereka menguji kemampuan untuk melakukan aksi ini dan biasanya saling ejek mengejek kelompok," tambahnya.

Baca Juga: Wali Kota Tangerang Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Perdana bagi Anak Usia 6 - 11 Tahun

Deonijiu menegaskan, bila aksi ini murni tawuran pelajar bukan gengster. Atas banyaknya kejadian yang membuat jatuhnya korban, ia berharap pihak sekolah dan keluarga bisa lebih ekstra mengawasi anak mereka.

"Ini dilakukan malam hari sudah bukan kewajiban guru tapi orangtua. Ini tugas orangtuanya untuk mengawasi. Mereka banyak yang bohongi orangtuanya," tandasnya.

Sementara itu, saat dihubungi Ibu korban pembacokan, Sutihat meyakini jika anaknya korban gengster. Menurutnya, korbannya bukan anaknnya saja, tapi banyak korban lain.

"Menurut saya, anak saya engga kaya begitu. Engga mungkin itu tawuran. Soalnya kejadian (gengster) bukan Febry saja tapi ada banyak," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Febry korban pembacokan yang diduga dilakukan gengster kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Pipi Febry sobek lantaran terkena bacokan senjata tajam.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More