Buah dari pemberontakan ini berhasil menupas orang Belanda asli seperti Benyamin yang menempati keresidenan Labuan, serta antek belanda di Cening, Menes serta rumah pensiunan Pati (Keamanan Belanda) yang duluhlantahkan.
Dalam pemberontakan PKI tersebut sekira 1.300 orang dibawah pimpiman Abuya Mukri berkumpul di Lapangan Bama untuk melakukan persiapan, termasuk melakukan ritual doa untuk keselamatan diantaranya berpakaian putih dan ritual lainnya.
Setelah itu Sekira 400 Orang masa menyerbu Kresidenan yang terletak di dekat Stasiun Pasar Labuan dan sisanya menyebar ke wilayah Menes dan sekitarnya.
Dari hasil penyerbuan tersebut puluhan orang yang berkoloni dengan Kolonial Belanda diluluhlantahkan. Masa serta satu orang warga Belanda yang dikenal dengan nama Binyamin yang menempati kantor keresidenan Belanda di Labuan berhasil diringkus dan dibunuh. Salin Binyamin, rumah pensiunan patihpun turut dilululantahkan pemberontak.
Baca Juga: 8 Aktor Terlibat Film G30S PKI: Umar Kayam hingga Wawan Wanisar
Mufti Ali menceritakan, situasi malam itu diperkirakan sangat mencekam dan menyeramkan, karena para pemberontak datang dengan jumlah masa yang cukup besar dan membawa senjata.
Awalnya pasukan ini dipimpin oleh Kiyai Achmad Khatib, namun karena ditangkap oleh tentara kolonial satu minggu sebelumnya dan dibuang ke Boven Digoel selama hampir 17 tahun, akhirnya pasukan ini dipimpin oleh Abuya Mukri dengan eskalasi lebih kecil dari yang direncanakan.
“Pastinya situasi pada saat peristiwa itu berlangsung sangat mencekam, pasalnya para pemberontak datang dengan jumlah masa yang cukup besar dan membawa senjata” terangnya saat ditemui reporter Suara.com pada Jumat (25/9/2021).
Pada saat itu, pemberontak tidak memutus saluran jaringan telepon, membuat markas militer pemerintah kolonial Belanda di Batavia mengetahui pemberontakan tersebut.
Pada pagi hari sebelum subuh, sekira seratus pasukan bersenjata lengkap dibawah pimpinan Kapten Beacking memburu para pemberontak tersebut.
Baca Juga: Tudingan Gatot TNI Disusupi PKI, Perdebatan Usang yang Harus Ditertibkan
Akhirnya para pemberontak yang menggunakan senjata seadanya tersebut berhasil dilumpuhkan pasukan militer yang datang dari Batavia tersebut.
Berita Terkait
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Disiapkan Tempat Sembunyi Neneknya, Ini Cerita Anies Baswedan Soal PKI
-
Babak Sejarah Indonesia yang Hilang, Penculikan Soekarno-Hatta oleh DN Aidit
-
Mengenal Kembali Gedung Sarekat Islam: Warisan Sejarah yang Terlupakan
-
Di Balik Ketenangan Pulau Dewata: Kisah Pilu dan Upaya Berdamai dengan Tragedi 1965
Tag
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Bocoran Eksklusif dari Belanda: Simon Tahamata Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
BREAKING NEWS! Ciro Alves Tinggalkan Persib Bandung, Tulis Pesan Menyentuh Ini
-
Ong Kim Swee Sudah Hubungi Saddil Ramdani, Persib Ditikung Persis Solo?
-
Prediksi Persis Solo vs Persita Tangerang: Momentum Pasukan Laskar Sambernyawa
-
Geely Indonesia Beri Sinyal Kuat Akan Perkenalkan Geome Xingyuan di GIIAS 2025
Terkini
-
BRI Dorong UMKM Lewat KUR, Fokus Kepada Ekonomi Kerakyatan Lewat Sektor Produktif dan Pertanian
-
Kamandalu Ashitaba, UMKM Binaan BRI Siap Go Global
-
Oknum Guru di Lebak Diduga Lakukan Pelecehan ke Murid
-
Segera Klaim Saldo DANA Gratis Jumat 25 April 2025, Bisa Buat Modal Nongkrong
-
Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Serang Turun Drastis