SuaraBanten.id - Beredar kabar tiga wisatawan Ujung Kulon jatuh ke laut. Tiga wisatwan Ujung Kulon jatuh ke laut lantaran Dermaga Cidaun ambruk saat dilintasi para wisawatan.
Tiga wisatawan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang jatuh ke laut mengakibatkan aksesoris wisatawan seperti handphone, kamera dan laptop rusak.
Berdasarkan informasi yang beredar, Dermaga Cidaun rusak karena diterjang tsunami 2018 lalu. Namun karena kondisi anggaran yang kena refocusing membuat rehab dermaga belum bisa dilakukan.
“Bukan ambruk itu kayu-kayunya sudah rusak sudah rapuh kalau pancangnya masih (kokoh), jadi itu rusak akibat tsunami tahun 2018 akhir. Kami usahakan perbaiki tapi belum ada anggarannya,” kata Kepala Balai TNUK, Anggodo mengatakan,
ungkapnya, Jumat 3 September 2021.
Baca Juga: Alhamdulillah, Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Bertambah
Anggodo mengaku belum menerima secara resmi laporan dari pengelola di wilayah tersebut, namun kata dia ada pengelola yang sudah menceritakan terkait kondisi dermaga.
“Belum ada laporan dari kepala seksinya, tapi kalau saya denger-denger dari pelaksana menceritakan bahwa (dermaga) itu sudah lapuk. Kalau korban pada saat kejadian tidak ada,” katanya.
Diakuinya, kerusakan sudah terjadi sejak tsunami yang melanda Kabupaten Pandeglang beberapa tahun lalu, sedangkan kerusakan parah hingga lantai kayu berjatuhan terjadi belum lama ini.
“Sejak tsunami itu memang sudah ada beberapa kayu yang lepas, terakhir jatuh pas ada pengunjung kesana. Tapi sebelumnya kami sudah lakukan imbauan agar tidak membawa pengunjung ke lokasi, karena kondisi dermaganya kurang bagus banyak lubang,” ujarnya.
Lanjut dia, karena belum ada perbaikan, untuk sementara waktu pengelola di wilayah tersebut diimbau agar tidak membawa pengunjung ke Pulau Cidaun, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Terancam Punah, 2 Anak Badak Jawa Langka Terlihat di Taman Nasional Ujung Kulon
“Kami ingin kepada tour operator jangan membawa pengunjung ke Cidaun dulu, untuk sementara di Pulau Peucang dulu jangan menyebrang ke Cidaun, karena jembatannya sementara rusak,” tuturnya.
Ditambahkannya, kemungkinan rencana perbaikan baru akan dilakukan pada tahun 2022, mengingat anggaran tahun ini sudah dijalankan sesuai program, sehingga untuk sementara dermaga itu akan dibiarkan dengan kondisi seperti itu karena anggaran untuk perbaikkan bisa melebihi puluhan juta.
“Kalau tahun anggaran kan dari Januari sampai Desember jadi tahun ini enggak ada untuk perbaikannya jadi kami anggarkan untuk Januari tahun 2022. Karena ada penghemat besar dari pusat, jadi kami engga tau darimana biaya untuk pemeliharaannya. Itu harus di rehab anggarannya bisa lebih dari puluhan juta,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Cara Pelaku Perburuan Liar Badak Jawa Masuk TNUK Terbongkar, Mereka Punya Data Penting Ini
-
26 Badak Jawa Mati di Tangan Pemburu, Pelaku Berjumlah 13 Orang
-
Pemburu Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
Dukung Pelestarian Badak di Ujung Kulon, Daihatsu dan Komunitas Terios Indonesia Gelar Kegiatan Sosial
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Korban Digagahi Sejak SD Hingga SMA
-
Xpander Picu Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Dua Orang Luka-luka
-
Kasus Dugaan Korupsi Jamkrida Diselidiki Polda Banten
-
Kelebihan Bayar Lahan RSUD dan Puspemkab Tangerang Rp26 Miliar Disorot BPK
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika