SuaraBanten.id - Berdiri tegak hingga kekinian, inilah warisan dari masa pendudukan Belanda. Namanya Tugu Peristiwa Tjibaliung, berlokasi di Kampung Dahu Satu, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dikutip dari BantenHits.com, jaringan dari SuaraBanten.id, warga di Pandeglang pun belum semuanya mengetahui peristiwa di balik berdirinya tugu ini.
Pemerintah Desa Cihanjuang dan masyarakat di sekitar tugu, menunjukkan kepedulian dengan rutin merawat keberadaan tugu itu. Mereka membuatkan gapura dan membangun jalan menuju tugu menggunakan paving block yang didanai Dana Desa.
Tugu Peristiwa Tjibaliung, diresmikan 25 September 1971 oleh Kadapol VIII Jawa Barat, Brigjen Pol Soegiri Soedibja, untuk memperingati jasa pahlawan di Banten yang gugur saat Belanda melancarkan Agresi Militer Kedua ke Indonesia.
Baca Juga: Moeldoko Serahkan Bus MAB: Mobil Listrik Jawaban untuk Perubahan Lingkungan
"Tugu ini dibangun untuk memperingati Peristiwa 5 Oktober 1949 di Cibaliung," jelas Kepala Desa Cihanjuang, Adhadi kepada BantenHits.com sebagaimana dikutip Selasa (31/8/2021).
Saat Belanda melancarkan Agresi Militer pada Desember 1948, pihak ini berhasil menduduki Keresidenan Banten dan membentuk pemerintahan sipil baru yang diberi nama Territoriaal Bestuurs Adviseur (TBA), yang berpusat di Serang.
Namun sebelum Keresidenan Banten dikuasai Belanda, Residen Banten pertama Tubagus Achmad Chatib Al-Bantani, masuk ke pedalaman Banten Selatan dan membentuk pemerintahan sipil agar mengimbangi pemerintahan TBA bentukan Belanda.
Pada fase ini juga, Komandan Brigade Letkol Eri Soedewo beserta stafnya berpindah-pindah tempat ke pedalaman Banten untuk melakukan perjuangan gerilya mengingat persenjataan yang dimiliki TNI saat itu tidak seimbang dengan Belanda.
Pada Agustus 1949 Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat untuk mengakhiri gencatan senjata atau penghentian perang. Setelah gencatan senjata terealisasi oleh kedua belah pihak, terjadi perubahan brigade, Letkol Eri Soedewo ditarik ke pusat menjadi Kepala Staf Divisi Siliwangi.
Baca Juga: All-New MX-30 EV 2022, Mobil Listrik Perdana Mazda Tampil Tahun Ini
Saat itu, Banten terdiri dari tiga Komado Distrik Militer (KDM), yakni KDM I Serang pimpinan Kapten Ali Amangku, KDM II Pandeglang pimpinan Kapten E. A. Sumardja Adidjaja dan KDM III Lebak, pimpinan Kapten Sholeh Iskandar.
Berita Terkait
-
Israel Pertimbangkan Buka Akses Bantuan ke Gaza Guna Hindari Tuntutan Hukum
-
Israel Hancurkan Rumah dan Toko, Usir 12.000 Warga Palestina di Tulkarem
-
Serangan Udara AS-Inggris Guncang Yaman, Balasan atas Insiden Laut Merah?
-
Usai Gencatan Senjata, Hizbullah Tetap Waspada terhadap Serangan Israel
-
Serangan Israel Terus Gempur Lebanon, Perintah Evakuasi Diperluas
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Tolong Bupati Lebak! Ada Warga Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh
-
KPU Kabupaten Serang Prioritaskan Distribusi Logistik PSU ke Pulau Terluar
-
Hai Para Pemegang Saham, Jangan Lewatkan Kesempatan Dapatkan Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI!
-
Dukungan BRI UMKM EXPO(RT) Terhadap Karya Lokal: Perajin Mutiara Asal Lombok Jangkau Pasar Global
-
Pemprov Banten Hapus Tunggakan Pajak dan Denda Mulai Besok, Potensi PAD Berkurang Rp50 Miliar