Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 31 Agustus 2021 | 19:27 WIB
Tenaga kesehatan melepas kepulangan Aisyah Alusa dari Rumah Lawan COVID-19 tempat dia diisolasi dan dirawat di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (30/1/2021). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

SuaraBanten.id - Orantua meninggal karena Covid-19, sebanyak 114 anak di Kabupaten Lebak jadi yatim piatu. 114 anak jadi yatim piatu gegara orangtua meninggal karena Covid-19 diungkapkan Dinsos Kabupaten Lebak.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada kejelasan bantuan untuk ratusan anak yatim tersebut. Pemerintah masih mencari sumber bantuan untuk anak korban orangtua meninggal karena Covid-19.

“Ada 114 anak yatim. Orang tuanya meninggal akibat Covid-19,”kata Kepala Dinsos Lebak Eka Darma Putra saat dihubungi melalui telepon selulernya oleh wartawan, Senin, 30 Agustus 2021.

Aisyah Alusa (tengah) mendapat surat sembuh COVID-19 dari gugus tugas COVID-19 Tangerang Selatan sebelum meninggalkan Rumah Lawan COVID-19 tempat dia diisolasi dan dirawat di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (30/1/2021). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

“Untuk anak yatim/piatu atau yatim piatu terutama dari keluarga miskin atau kurang mampu, nanti kita usulkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) supaya tahun depan dapat program atensi berupa kartu Bansos senilai 200 ribu perbulan bagi yang belum sekolah dan 300 ribu perbulan dan bagi mereka yang sudah sekolah,”tambahnya

Baca Juga: Pasien Covid-19 Jalani Karantina di Lebak Tersisa 180 orang

Hal itupun dibenarkan Kasi Data dan Informasi Dinsos Lebak, Aap Sujana. Menurutnya, pihaknya akan mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar anak – anak tersebut (yatim atau yatim piatu) di tahun 2021 bisa mendapat bantuan.

“Rencana itu ada (usulan bantuan anak yatim). Tapi itu diusulkan tahun ini untuk mendapatkan di tahun 2022 mendatang,” pungkasnya.

Kontributor : Oki Fathurrohman

Load More