Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 04 Agustus 2021 | 08:15 WIB
Ade Armando [YouTube]

SuaraBanten.id - Baru-baru ini cuitan Ade Armando yang mempertanyakan agama Anthony Ginting menjadi sorotan publik.

Mengomentari sejumlah kritik atas cuitannya, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando berdalih bahwa tidak semua pintar baca sindiran.

Ade Armando singgung agama atlet badminton, Anthony Ginting dianggap publik mengandung provokasi.

Diketahui, pernyataan Ade Armando diperoleh dari video “Allah Menakdirkan Pemenang Medali Emas Itu Duo Kristen/Islam,” yang tayang di Cokro TV, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Novel Bamukmin Sebut Rezim Kesetanan, Pancasila dan Agama Kedok Komunisme Gaya Baru

Pada awal video, Ade Armando singgung perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang Kristen di Indonesia.

Karenanya, Ade Armando beranggapan sebaiknya memanfaatkan setiap peluang untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya membedakan manusia berdasarkan agama.

Dengan memanfaatkan media sosial, Ade Armando memastikan dirinya membangun kesadaran itu.

“Beberapa hari yang lalu misalnya, saya memposting sindiran ketika Anthony Ginting, pebulutangkis putra Indonesia masuk semifinal,” ungkapnya.

Dalam cuitannya, Ade Armando mengatakan bahwa ia menulis seolah-olah ada percakapan antara dua orang, di mana salah satunya menanyakan agama Ginting.

Baca Juga: Semprot Parpol Ucapkan Selamat ke Greycia dan Apriani, Ferdinand: Karakter Mereka Buruk

Orang yang ditanya pun menjawab bahwa Ginting beragama Kristen dan kemudian dibalas oleh si penanya dengaan “ooooohhh..”.

“Siapapun yang berakal sehat akan tahu bahwa saya sedang menyindir mereka yang lazim mengangkat identitas keagamaan atau ras atau etnik sebagai faktor penentu dalam menilai seseorang,” jelas Ade.

Ia lantas menyinggung bahwa cuitan sindirannya itu diinterpretasikan banyak orang sebagai provokasi memecah belah bangsa.

Ade menyebut bahwa beberapa tuduhan itu datang dari politisi Partai Demokrat, Roy Suryo dan aktivis media sosial, Ismail Fahmi.

Maka, Ade pun menegaskan bahwa tidak ada satupun dari unggahannya yang mendorong pemecahbelahan.

Menurutnya, salah satu alasan mengapa banyak orang kepadanya adalah karena salah interpretasi.

“Ya memang tidak semua cukup pintar untuk membaca sindiran,” pungkas Ade.

Load More