
SuaraBanten.id - Salah satu suku asli yang menidaimi Banten dikenal dengan nama suku Baduy. Suku Baduy terdiri dari dua kelompok berdasarkan tempat tinggilanya.
Keduanya yakni, suku Baduy luar atau suku Baduy yang menerima arus perkembangan zaman dan suku Baduy dalam, merupakan Suku Baduy yang mempertahankan nilai-nilai budaya leluhur dan menolak gelombang perkembangan zaman.
Ada perbedaan antara pakaian wanita suku Baduy dengan pria suku Baduy. Untuk pria pakaian ada dinamai Jamang Sangsang, sementara untuk perempuan salah satu cirinya memakai sanggul.
![Pakaian adat suku baduy dalam. [Indonesiakaya.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/07/30/15673-pakaian-adat-suku-baduy-dalam-indonesiakayacom.jpg)
Masyarakat Baduy tak bisa terlepas dari budaya Banten. Untuk masyarakat baduy luar, mereka kerap dijumpai di tempat-tempat ramai di Ibu kota, biasanya mereka keluar dari kampungnya untuk menawarkan hasil perkebunannya seperti madu.
Baca Juga: GAWAT! Sudah Ada 17 Kasus Covid-19 Varian Delta di Banten Hingga Jadi Sorotan WHO
Pemuda-pemuda Baduy keluar mengenakan pakaian serba hitam dengan lomer yang melilit kepala.
Meskipun zaman sudah berganti, masyrakat suku Baduy tetap mempertahankan adat dan budaya mereka melalui pakaian yang dikenakan, Suku adat Baduy terbuat dari bahan yang didapat dari alam sekitar dan memproduksinya sendiri dengan cara tenun.
Untuk mengenal kebudayaan Baduy melalui pakaian adatnya, berikut ini merupakan penjelasan tentang pakaian adat suku Baduy.
Jamang Sangsang
Pakaian adat untuk pria Baduy disebut dengan Jamang Sangsang. Baju ini berlengan panjang dan hanya diletakkan pada tubuh.
Baca Juga: Sulah Nyanda, Rumah Adat Banten Dibangun Dengan Syarat Tak Merusak Alam
Baju Jamang Sangsang didesain tanpa kerah, kancing, dan kantong dengan dominan warna putih.
Berita Terkait
-
Rangkaian Tradisi Seba Baduy yang Digelar Mulai Hari Ini, Libatkan Ribuan Warga Adat
-
Digelar Hari Ini, Berikut Penjelasan Tradisi Seba Baduy, Sejarah dan Makna Dibaliknya
-
Akal-akalan Pengelola SPBU Ciceri Jual Pertamax Oplosan
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
-
Potret Bangunan Sekolah Rusak di Pandeglang
Tag
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- 10 Aturan Tagih Hutang Pinjol Legal OJK 2025, Debt Collector Jangan Ancam-ancam Nasabah!
- Timnas Indonesia Segera Punya Striker Naturalisasi Baru? Penyerang Gesit Haus Gol
- Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Tragis! Kakek di Pamulang Dibunuh Adik Kandung Gegara Konflik Harta Warisan
-
Proyek Wisata Gunung Pinang Dihentikan, Pengembang Ngaku Lalai
-
BRI Bangun Masa Depan Pendidikan Lewat Program Ini Sekolahku di Hardiknas 2025
-
Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya
-
Tawuran Pelajar Berdarah di Serang: Saling Tantang di IG Berujung Tangis di Kantor Polisi