Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 27 Juli 2021 | 12:49 WIB
Tukang buah di Serang kibarkan bendera putih sebagai protes perpanjangan PPKM. [Bantennews.co.id]

SuaraBanten.id - Kibarkan bendara putih atau berarti menyerah, pedagang buah di Serang tak bisa bayar sekolah anak gegara PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Kibarkan bendera putih sebagai bentuk kekecewaannya PPKM terus diperpanjang, pedagang buah keliling di Serang tak bisa bayar sekolah anak.

Pedagang buah asal Sempu, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang bernama Tubagus Jaka Sendani mengaku kesulitan membiayai sekolah kedua anaknya karena penghasilan dari hasil jualan buah-buahan hanya menutupi modal.

“Saya hanya bisa berjualan 3 hari dalam satu Minggu, itu pun terpaksa dengan harga yang tinggi untuk bisa berjualan. Uang yang digunakan untuk makan dimanfaatkan modal,” ujarnya ditemui di Sekret Pokja Wartawan Kota Serang, Ciceri, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: Tim Mitigasi IDI: Kasus Covid-19 Turun di Jawa-Bali, Tapi Meluas ke Pulau Lain

Ia berkeluh kesah anak pertamanya menunggak biaya sekolah di pondok pesantren, bahkan anak kedua tertunda masuk di sekolah swasta.

“Bantuan tunai pemerintah Rp600 ribu yang diterima itu tidak cukup membiayai sekolah anak, hanya cukup untuk keperluan sehari-hari,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia berharap pemerintah mendengar keluhan para pedagang kecil dan juga berharap ada bantuan untuk menyekolahkan anaknya.

“Kemudian kepada pemerintah bisa meninjau ulang perpanjangan PPKM agar usaha berjualan buah keliling tidak lagi tersendat,” ucapnya.

Baca Juga: Puan Maharani Khawatir Aturan Makan 20 Menit Cuma jadi Lelucon Rakyat karena Tak Jelas

Load More