Sebelum menemukan konsep ketuhanan di Al-Qur’an, ia mengaku didoktrin soal pengandaian berbagai konsep Tuhan yang ada sisi kelemahannya, misalnya konsep Tuhan itu satu dalam segitiga.
Maka dari itu, ia penasaran bagaimana kalau nanti ada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maksudnya apakah bisa nanti konsep ketuhanan bisa menjadi segi empat dan artinya Tuhan ada penambahan.
Namun, kala itu Irena dilarang untuk menggugat hal dasar seperti itu karena katanya terlarang dalam dogma.
Irena juga merasa pengandaian Tuhan dengan telur pun punya kelemahan konsep secara logika.
Itu karena jika konsep Tuhan seperti telur, yang mana pasti punya tiga unsur, yaitu kulit, putih, dan kuning telur, maka tak ada satu unsur saja, berarti tak mungkin menjadi konsep telur.
“Jawaban saya kala itu, telur itu kan alami penyusutan, apakah mungkin Tuhan itu susut seperti telur? Artinya tak bisa pengabdian itu dipakai,” jelasnya lagi.
Jadi, kata Irena, konsep Allah tempat bergantung semua mahluk itu benar sekali. Itu karena Allah tak punyai sejarah, tak terikat ruang dan waktu, mandiri, dan tentunya tak perlu bantuan dan tak pula bermitra apa pun.
Irena Handono mengatakan reaksi pertama membaca saksama terjemahan Surat Al-Ikhlas itu adalah jawaban yang selama ini ia cari.
“Pertama baca, saya ah ini bener, ini logic. Ini bener. Dari situ saya makin gali dan lihat berbagai sisi perbandingannya dan pelaksanaannya (konsep ketuhanan Islam). Semakin yakin Surat Al-Ikhlas,” ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Biarawati Irena Handono, Mantap Jadi Mualaf usai Cari Kelemahan Islam
Irena Handono mengatakan hidayah adalah anugerah dari Allah SWT dan baginya, itu adalah nikmat luar biasa.
Sebab kata dia, ada orang yang sudah diberi hidayah Allah SWT, tetapi justru mencampakkan nikmat hidayah itu.
Irena Handono mengibaratkan hidayah diberi dan manusia sendiri yang menentukan apakah mau terima atau tidak, seperti ibu membuat masakan yang enak menurutnya, kemudian sang anak disuruh dan bisa memilih ingin memakannya atau tidak.
“Hidayah tak ada nilai tandingannya. Hidayah dibandingkan dengan gunung emas, gunung berlian pun tidak tertukar.”
Sebagai informasi, Irena Handono menjadi mualaf sehari sebelum Ramadan sehingga ia serta-merta ritme harus beradaptasi dengan cepat, meski kala itu harus sembunyi-sembunyi dari keluarganya.
“Umi bersyahadat persis sehari sebelum Ramadan dengan disaksikan KH Misbach. Saat itu keluarga belum tahu. Saat sahur tiba, Umi makan buah ataupun roti. Itupun sembunyi-mbunyi. Maka, kalau mi boleh jujur, berbuka dengan air putih adalah menu buka puasa paling nikmat bagi mi,” jelas Irene dalam cuitannya di Twitter pada Selasa lalu, 13 April 2021.
Tag
Berita Terkait
-
7 Fakta Ayu Aulia, Model Kontroversial yang Kembali Ucap Syahadat Usai Murtad
-
Kembali Peluk Islam Usai Murtad, Perjalanan Spiritual Ayu Aulia yang Penuh Liku dan Kontroversi
-
Ayu Aulia Kembali Ucap Syahadat Usai Murtad, Hukum Log Out - Log In Tuai Perdebatan
-
Cerita Kristian Putuskan Masuk Islam, Bermula Dengar Suara Nissa Sabyan
-
Ronaldo Siap Masuk Islam setelah Mau Tinggal Selamanya di Arab Saudi?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Tradisi 1939 Hidup Kembali! Tangerang Gelar Arak-arakan Perahu Maulud Penuh Suka Cita
-
Hari Pelanggan Nasional, Direksi BRI Turun Langsung Sapa Nasabah di Berbagai Daerah
-
Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten
-
Program Makan Siang Gratis di Banten Disorot: Siswa Keracunan, Ombudsman Temukan Makanan Basi
-
Fraksi PAN Usulkan Pangkas Tukin ASN Hingga 50 persen, Dede Rohana: Alihkan untuk Jalan Rusak!