SuaraBanten.id - Pernyataan KH Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih Maimoen soal vaksin Covid-19 untuk pembunuhan massal berbuntut panjang.
Gegara pernyataan vaksin Covid-19 untuk pembunuhan massal Gus Najih Maimoen dipolisikan.
Barisak Ksatria Nusantara atau BKN laporkan Gus Najih Maimoen ke Polda Jateng.
Menanggapi kabar tersebut, Muannas Alaidid menjelaskan, pelaporan terhadap putra ulama kondang KH Maimoen Zubair atau Mbah Maimun itu perlu dilakukan.
Muannas beranggapan, Gus Najih Maimoen telah menyebarkan berita bohong dan berpotensi memecah belah persatuan.
“Alhamdulilah Gus Najih Maimun akhirnya resmi dilaporkan BKN (Barisan Ksatria Nusantara) dugaan menyebarkan berita bohong yang memecah belah dengan menyebut Pemerintah RI mendukung pembantaian massal lewat vaksin covid, sekaligus tuduhan membabi buta lainnya terhadap PBNU,” ungkap Muannas Alaidid di Twitter pribadinya, Sabtu (17/7/2021).
Lewat cuitan lainnya, Muannas menyebutkan pelaporan itu lebih spesifik terkait pernyataan Gus Najih soal skenario pembunuhan massal dengan vaksin covid-19.
“Mendukung dilaporkan BUKAN krn tuduhan china kuasai indonesia tapi HOAX soal Pemerintah RI lakukan skenario pembunuhan massal lewat vaksin covid. ini yang bahaya,” tulisnya.
Ia mndesak polisi agar memproses laporan tersebut bahkan kalau perlu menangkap Gus Najih.
Baca Juga: Pakar: Varian Delta Penyebab 80 Persen Kasus Baru Covid-19 di AS
“Beliau harus dipanggil kalo perlu tangkap aja sikapnya belakangan ini sangat jauh dari ulama panutan NU Mbah maimun & kiai NU lainnya, saya pribadi mendukung proses hukum terhadapnya @divisihumaspolri,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gus Najih Maimun, putra dari almarhum KH Maimoen Zubair dilaporkan karena diduga ceramah kontroversial dan bersifat menghasut masyarakat yang tersebar di Youtube.
Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Mohammad Rofii Mukhlis mengatakan laporan tersebut akan dilayangkan ke Polda Jateng besok Jumat (16/7/2021).
Pihaknya melaporkan video Gus Najih yang tersebut di Youtube maupun grup Whatsapp.
“Banyak yang akan kami laporkan yaitu dugaan penghinaan terhadap PBNU, Gus Dur, Kiai Said, Kiai Muafiq, dan masih banyak lagi. Terakhir video yang mengatakan pembunuhan masal,” ujar dia saat dikutip dari Tribun Jateng, Kamis (15/7/2021).
Menurutnya, tujuan melayangkan laporan bukan untuk memenjarakan Kiai maupun ulama.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Dua Mahasiswa Penyandera Polisi Saat May Day Semarang Ditangkap, Dijerat Pasal Merampas Kemerdekaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Kapolri Ingin Band Punk Sukatani Duta Polri, DPR: Itu Menandakan...
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
Terkini
-
214 Koperasi Merah Putih di Tangerang Dapat Bantuan Rp21,4 Miliar, Ini Kata Gubernur Banten
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Jawa hingga Sulawesi Hari Ini, Cek Wilayahmu di Sini
-
ASG-PIK2 Salurkan Bantuan Modal Rp21,4 Miliar kepada 214 Koperasi Merah Putih di Tangerang
-
Pantai Anyer hingga Cinangka Dipastikan Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Dear Warga Banten! Bakal ada PLTB Raksasa 200 MW di Ujung Kulon