Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 04 Mei 2021 | 08:37 WIB
Pemudik terlunta-lunta pasca mobil travel ditangkap polisi [Suara.com/Adi Mulyadi]

SuaraBanten.id - Dua mobil travel pemudik ditangkap polisi. Karenanya, puluhan penumpang terlunta-lunta di Pelabuhan Merak.

Dua mobil travel diamankan Polda Banten akibat langgar prokes. Dua Daihatsu Grand Max ngadang di Mapolda Banten.

Sebanyak 20 pemudik asal Balaraja apes, bagaimana tidak, selain travel mini bus Grand Max yang di tumpanginnya dibawa petugas Polda Banten, pemudik juga harus terlantar dan terlunta-lunta di depan Pelabuhan Merak.

Diduga, petugas mengambil tindakan tegas terhadap pemudik yang menggunakan travel, lantaran pemudik membawa barang dan orang melebihi kapasitas atau overload

Baca Juga: Dilaporkan ke KPK, Gubernur Banten: Eks Mensos Korupsi Emang Bawa Presiden

Pantauan SuaraBanten.id, peristiwa itu terjadi pada Selasa, (4/5/2021) sekira pukul 00.30 WIB. Penumpang yang terlantar terdiri dari orang tua, dan anak-anak kurang lebih sebanyak 20 orang.

Barang bawaan penumpang terlihat menumpuk, baik dari tas, kardus dan plastik. Terlihat perwakilan dari penumpang, masuk ke dalam pelabuhan untuk melakukan pembelian tiket, namun sepertinya tidak berhasil. Karena pihak pelabuhan sudah tidak menjual tiket untuk pejalan kaki.

Salah seorang penumpang bernama Darma, mengatakan dirinya bersama rekannya sebanyak 20 orang, diturunkan oleh Polisi di depan Pelabuhan Merak saat hendak mudik ke Lampung Timur.

"Ini nih bang, kami diturunkan. Kena Ladusing, iya mobilnya dibawa ke Polda Banten, kami disuruh naik bis sama Polisi, tapi kami gak mau, mau ngeteng aja," katanya kepada SuaraBanten.id

Dikatakan Damar, dirinya di periksa petugas di Cikuasa Atas atau sekira kurang lebih 1,5 kilometer dari pintu masuk pelabuhan. Namun dirinya bersama dengan rekannya melakukan negosiasi untuk diantarkan ke depan Pelabuhan Merak.

Baca Juga: Lengkap! Ini 16 Titik Cegat Pemudik se-Banten, Pemudik Mesti Tau

"Iya kami mau mudik, diberhentikannya itu disana (Cikuasa atas-red), tapi kami minta di antarkan ke pintu pelabuhan saja, akhirnya disini (depan Pelabuhan Merak-red)," katanya kepada SuaraBanten.id

Damar mengakui, petugas yang melakukan penilangan terhadap kendaraan trevel yang ditumpanginya karena bermuatan lebih dan penumpang tidak menjaga jarak dalam mobil.

"Iya nih, muatannya penuh. Saya mau ke Lampung Timur. Ini tuh kami disini banyakan, ada lah sekitar 20 orang lebih," ujarnya.

Diungkapkan Damar, sebenarnya pemudik yang menggunakan trevel itu banyak tidak dirinya saja bersama rekannya. Namun, Damar juga mengakui bahwa dirinya sedang Apes.

"Lagi apes aja ini, kalau enggak apes mah, enggak akan kaya gini. Yang lain juga banyak yang sama seperti kita, karena mereka tidak apes jadi mereka engga kena," ungkap pria bertato itu.

Selain itu, salah seorang perwakilan diantara mereka mencoba untuk membeli tiket masuk ke Pelabuhan Merak, akan tetapi tidak berhasil, lantaran pihak Pelabuhan sudah tidak menjual tiket kepada pemudik.

"Engga ada tuh tiketnya, paling kami nunggu, beli di jalan saja, nanti teman saya yang beli lagi jalan sekarang," katanya.

Disinggung soal, surat negatif Covid-19. Kata Damar, dirinya belum memiliki, namun sebagian diantara mereka sudah memiliki. Dirinya mau tes negatif Covid-19 di dalam Pelabuhan asalkan gratis.

Kontributor : Adi Mulyadi

Load More