SuaraBanten.id - Cristian Gonzales bernama lengkap Cristian Gérard Alfaro Gonzáles (lahir di Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976; umur 44 tahun) adalah pemain sepak bola profesional Uruguay-Indonesia yang bermain sebagai striker untuk PSIM Yogyakarta.
Dia telah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Indonesia 4 kali dan telah mencetak 249 gol di Liga Indonesia. Di awal kariernya ia bermain bersama Álvaro Recoba di Uruguay U-20.
Pada 3 November 2010, ia secara resmi memegang paspor Indonesia dan telah menjadi pemain naturalisasi pertama yang dipanggil ke tim nasional sepak bola Indonesia.
Berikut Profil Lengkap Cristian Gonzales Masuk Skuad Rans Cilegon FC Raffi Ahmad:
Baca Juga: Cristian Gonzales Resmi Perkuat Skuad Rans Cilegon FC Raffi Ahmad
Karier klub
Sud America
Bergabung dengan Sud America, sebuah klub di Uruguay, Montevidio, pada tahun 1995. Dalam periode 28 bulan, ia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol.
Huracán Corrientes
Sud America meminjamkannya ke Huracán Corrientes dengan status pinjaman. Ia tampil sebanyak 3 kali dan tidak mencetak gol.
Baca Juga: Fantastis, Raffi Ahmad Blak-blakan Habiskan Rp500 Miliar Buat Bisnis Bola
Sud America
Kembali kepada Sud America setelah masa pinjaman yang cukup lama, ia akhirnya beberapa kali dipercaya sebagai starter. Ia tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 1 gol.
Deportivo Maldonado
Pada tahun 2000, dengan status bebas transfer ia berlabuh ke klub barunya, Deportivo Maldonado. Di sini ia tampil sebanyak 22 kali dan mencetak 1 gol.
PSM Makassar
Pada tahun 2003, ia bergabung dengan PSM Makassar dengan status Free Transfer. Pada musim tersebut ia mencetak 27 gol dan PSM Makassar menjadi juara kedua Liga Indonesia. Tahun berikutnya ia dikenai skorsing oleh PSSI selama semusim dan didenda Rp 20 juta karena memukul salah seorang petugas Persita Tangerang saat bertanding.
Persik Kediri
Bebas dari skorsing, ia bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2006. Pada tahun 2007, ia membela Persik Kediri di ajang Asian Champions League dan berhasil menorehkan 3 gol. Namun gagal membawa Persik Kediri lolos putaran final.
Pada tahun 2008 ia dijatuhi skorsing dari Komdis setelah melakukan tindakan yang tidak sportif. Krisis finansial yang dialami Persik Kediri membuat manajemen Persik harus melakukan rasionalisasi gaji. Gonzales merupakan salah satu dari beberapa pemain Persik yang tidak setuju atas keputusan tersebut.
Persib Bandung
Pemain pinjaman
Pada 30 Januari 2009, manajemen Persib Bandung mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Cristian yang mendapat remisi dari Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.
Cristian dikontrak dalam status sebagai pemain pinjaman dari Persik Kediri dan akan digaji 60 juta rupiah per bulan oleh Persib Bandung.
Ia memulai debut sebagai starter di Liga Super Indonesia ketika Persib menjamu Persipura di pertandingan yang berakhir 1-1 berkat gol yang juga dicetak olehnya. Ia bermain sebanyak 16 kali di Liga dan mencetak 14 gol, menjadikan Gonzales sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Super bersama Boaz Solossa dengan 28 gol.
Pemain tetap
Setelah masa pinjamannya di Persib Bandung dan kontraknya di Persik Kediri habis, Ia langsung dikontrak oleh Persib Bandung sebagai pemain tetap. Di pra musim 2009-10, Ia mencetak gol untuk Persib di Piala Gubernur Jatim.
Persisam Samarinda
Pada 16 September 2011 Gonzáles resmi menandatangani kontrak bersama Persisam Putra Samarinda dengan nilai yang tidak diungkapkan diyakini berada di kisaran Rp. 1 miliar rupiah. Ia memakai nomor punggung 10.
Arema FC
Pada tanggal 12 Desember 2012, Gonzáles resmi menandatangani kontrak dengan klub Arema Cronus dengan nilai kontrak yang tidak diungkapkan dan diperkirakan berada di angka Rp. 1,2 miliar. Pada 9 Januari 2013, ia menjalani debut pertamanya di pertandingan perdana awal musim Indonesia Super League dengan mencetak hattrick saat melawan Persidafon Dafonsoro yang berakhir 5-2.
Pada ajang Trofeo Persija, Gonzáles mencetak hattrick dan dua assist saat melawan tim Thailand Army United yang berakhir 6-1.
2016
Gonzales melakukan debutnya saat melawan Persiba Balikpapan pada pekan pertama Indonesia Soccer Championship A 2016. Pada pertandingan itu juga, ia mencetak gol pertamanya untuk musim 2016 pada menit 34 Gonzales berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
El Loco juga harus menderita cedera di pertandingan itu. Pada menit 40, El Loco terkena sikut pemain belakang Persiba Balikpapan, Ledi Utomo yang membuat dirinya cedera patah Tulang rusuk.
Awalnya, El Loco menganggap sakit di bagian tulang rusuknya sebagai cedera biasa. Namun, ketika diperiksa di rumah sakit, terungkap bahwa El Loco menderita patah tulang rusuk bagian kanan. El Locopun harus rela absen di lima laga setelahnya.
Setelah menjalani pengobatan cederanya, El Loco akhirnya bisa menjalani pertandingan pada pekan keenam melawan PSM Makassar. Walaupun Gonzales masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua.
Pada pekan ketujuh, El Loco kembali mencetak gol saat melawan Persija Jakarta. Cristian Gonzales berhasil menuntaskan umpan sundulan Esteban Vizcarra lewat tendangan menyusur tanah dan membuka keunggulan Arema Indonesia pada menit 8. Hingga akhir pertandingan skor 1-0 tidak berubah.
Karier Internasional
Gonzáles masuk dalam skuat Piala Suzuki AFF 2010. Namanya tercantum di deretan pemain yang didaftarkan pelatih timnas Indonesia, Alferd Riedl.[13] Pada tanggal 21 November 2010 Cristian Gonzales memulai debut sebagai anggota timnas sepak bola indonesia melawan Timor Leste dan langsung mencetak dua gol di debut pertamanya. Selanjutnya, ia masuk sebagai anggota inti Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala Suzuki AFF 2010.
Kehidupan Pribadi
Setelah menikah, ia memiliki paspor Indonesia, istrinya adalah wanita Indonesia bernama Eva Nurida Siregar. Dari pernikahannya, ia memperoleh dua orang anak (Fernando dan Florencia). Ia juga telah mempunyai dua anak hasil pernikahan sebelumnya (Amanda dan Michael). Cristian Gonzáles memeluk agama Islam pada tahun 2003 karena dorongan dari istri dan lingkungan di Indonesia serta mengambil nama Mustafa Habibi.
Kontroversi
Cristian Gonzáles dikenal dengan sikapnya yang temparamental. Sejak pertama kali merumput di Indonesia tahun 2003, dia sudah mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebanyak lima kali karena perilaku kekerasan terhadap lawan dan pelecehan terhadap wasit, akan tetapi hukumannya hampir tidak pernah dilaksanakan secara efektif karena ketua umum PSSI, Nurdin Halid, yang terkesan melindunginya.
Bahkan untuk kasusnya yang ke-5, Badan Liga Indonesia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika hukuman larangan bermain yang seharusnya 12 bulan dibatalkan oleh Nurdin Halid ketika hukuman baru berjalan 3 bulan.
Hal ini dipertanyakan beberapa pihak, termasuk PSMS Medan yang menyatakan bahwa PSSI telah menghilangkan unsur pembelajaran dan Nurdin Halid cenderung tidak adil dalam memberi ampunan.
Berikut daftar kasus Cristian Gonzáles :
Terlibat perkelahian dengan sesama rekan timnya di Sud America, pada tahun 2000. Ia kemudian dikeluarkan manajemen klubnya dengan status bebas transfer.
Terlibat perkelahian dengan sesama rekan timnya di Deportivo Maldonado, pada tahun 2002. Ia kemudian dikeluarkan manajemen klubnya dengan status bebas transfer.
Pada putaran kedua Liga Indonesia 2004, Cristian memukul pengurus Persita Tangerang di Stadion Benteng. Dia dihukum setahun oleh Komisi Disiplin PSSI, namun bisa merumput kembali ketika hukuman baru berjalan 6 bulan.
Pada putaran final Liga Indonesia 2006, Cristian menanduk penyerang PSIS Semarang, Emanuel de Porras. Dia dihukum sebanyak tiga pertandingan untuk itu, namun tidak pernah dijalankannya.
Pada tahun 2007, dia meludahi wasit Hidayat ketika Persik Kediri dijamu Pelita Jaya. Dia dihukum sebanyak tiga pertandingan untuk itu, namun tidak pernah dijalankannya.
Di babak delapan besar Liga Indonesia 2007, dia berkelahi dengan bek Persija Jakarta, Herman Abanda. Namun lagi-lagi hukuman tiga pertandingan yang didapatkannya tidak pernah dilaksanakan.
Pada bulan November 2008, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman larangan bermain 1 tahun kepadanya karena memukul bek PSMS Medan, Erwinsyah Hasibuan. Dia mengajukkan banding ke Komisi Banding PSSI, namun bandingnya ditolak, dan Komisi Banding ikut menguatkan sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin. Akan tetapi pada Februari 2009 dia dinyatakan boleh bermain untuk Persib Bandung setelah Ketua Umum PSSI Nurdin Halid memberikannya pengampunan.
Berita Terkait
-
Pemilik Followers Terbanyak di Indonesia, Akun IG Raffi Ahmad Malah Jadi Sarana Kampanye: Digaji Berapa Ya?
-
Beda dari Baim Wong ke Nagita Slavina, Paula Verhoeven Jaga Pandangan Ketika Didekati Raffi Ahmad
-
Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
-
Raffi-Nagita Dijadikan Contoh Marriage Is Not Scary, Netizen: Dia Bisa Lewati Badainya
-
Rayyanza Nangis Kejer di Sawah, Gaya Asuh Sus Rini Tuai Pro Kontra
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya