Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 16 April 2021 | 16:40 WIB
Musala Kramat Syekh Djamaludin [Suara.com/Adi Mulyadi]

Persis dibelakang mushola itu makam Syeikh Djamaludin dikurung tralis besi dan di atapi gajebo kecil dan gajebo besar sehingga terlihat eksotis, ditambah pemandangan kanan kiri laut yang begitu menyejukan.

Menurut cerita Ketua Dewan Kesejahtraan Musola (DKM) Syeikh Djamaludin, Chusairi, Syeikh Djamaludin berada di Banten antara sebelum abad ke 13 atau abad ke 14.

"Sebelum maulana Hasanudin Banten, syeikh Djamaludin sudah ada, karena waktu itu dia disini buat mengislamkan wilayah Suralaya dan Tegalwangi, dulunya kan ada kerajaan Hindu disini namanya Pucud Suralaya," ungkapnya.

Kata dia, pihaknya juga pernah mendapatkan amanah dari dua abuya yang ada di Banten yakni Abuya Murtado dan Abuya Muhtadi untuk terus dapat merawat makam Syeikh Djamaludin ini.

Baca Juga: Profil Tere, Mualaf Karena Mimpi Terbujur Kaku Dalam Gelap

"Sekelas Abuya saja nyuruh saya merawat makam ini, karena memang makam ini sudah sangat tua banget, dan karomahnya sangat luar biasa. Tau lah semua orang juga sama kedua abuya itu," katanya. 

Dikatakan Chusairi, karomah itu dibuktikan dengan datangnya beberapa orang dari berbagai daerah untuk melakukan ziarah, dan menginap di makam Syekh Djamaludin.

"Ini aja ada orang Sukabumi yang sedang iktikaf disini, dan rencana menginap selama 21 hari, kemarin dari Madura dan Demak, berarti kan itu karomahnya luar biasa, bagi yang mengetauhui sih," katanya.

Kata dia, sudah 7 tahun terakhir ini yang melakukan iktikaf di makam Syeikh Djamaludin silih berganti, paling hanya berselang selama 2 sampai 3 hari saja.

"Itu nyambung nyambung terus yang iqtikap disini, saya juga heran kenapa bisa seperti itu. Keistimewaannya karomah dari Syekh Djamaludin ini selalu membawa aura-aura positif bagi kami dan yang memiliki tujuan," ungkapnya.

Baca Juga: Mengintip Pekulahan Bekas Wudhu Para Wali di Masjid Kasunyatan

Diceritakan Chusairi, musola yang berada di lingkungan makom itu awalnya memang ada berdekatan dengan makam Seikh Djamaludin itu hanya cukup untuk dua orang saja.

Load More