Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Minggu, 11 April 2021 | 16:06 WIB
Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraBanten.id - Pimpinan Salamullah Lia Eden meninggal dunia, Jumat (9/4/2021). Jasad Lia Eden bakal disemayamkan di Rumah Duka Heaven Pluit.

Lia Eden meninggal dunia dimakamkan, Senin (12/4/2021) besok. Pengikutnya Lia Eden nggan bicara panjang soal penyebab kematian Lia Eden. Namun ia menyebut pimpinannya itu wafat karena sakit yang muncul saat umur tua.

"Ya karena umur saja sih. Saya enggak bisa kasih keterangan banyak ya," pungkasnya.

Pengikut Salamullah Pimpinan Lia Eden ungkap penyebab Lia Eden meninggal dunia. Lia Eden meninggal dunia karena usia sudah tua.

Baca Juga: Pengikut Salamullah Ungkap Lia Eden Meninggal Karena Ini

Lia Eden alias . Lia Aminuddin meninggal dunia di usia 73 tahun. Kini jasad Lia Eden disemayamkan di Rumah Duka Heaven Pluit. Lia Eden meninggal dunia, Jumat (9/4/2021) kemarin.

Informasi yang dihimpun SuaraBanten.id rumah jemaat atau biasa disebut pengikutnya sebagai kerajaan di Jalan Mahoni nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi. Tak ada aktivitas mencolok yang terlihat.

Hanya terlihat beberapa orang di dalam rumah yang sedang berbincang. Tak nampak ada persiapan atau akan adanya acara untuk melepas pimpinannya itu.

"Nggak dibawa ke sini. Disemayamkan di Heaven Garden Pluit," ujar pengikutnya itu, Minggu (11/4/2021).

Profil Lia Eden :

Baca Juga: Profil Lia Eden, Pimpinan Salamullah Meninggal Dunia

Lia Aminuddin atau yang dikenal sebagai Lia Eden lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947 – meninggal 9 April 2021 pada umur 73 tahun adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru.

Aliran kepercayaan yang ia yakini melanjutkan ajaran 3 Agama Samawi: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.

Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.

Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's Edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.

Load More