SuaraBanten.id - Gubernur Papua Lukas Enembe dideportasi diantar tukang ojek ke perbatasan Papua Nugini (PNG). Uniknya tukang ojek tersebut bahkan tidak mengetahui yang di antarnya merupakan Lukas Enembe.
Sebut saja, Hendri, tukang ojek yang mengantar Gubernur Papua Lukas Enembe itu mengaku tidak tahu jika yang diantarnya adalah gubernur.
Menurut pengakuan Hendri, ia mengantar Lukas Enembe ke perbatasan PNG melalui jalan setapak atau 'jalan tikus' yang ada di Skouw menuju Wutung.
Hendri mengaku tidak mengetahui jika penumpang yang diantarnya Lukas Enembe lantaran saat itu memakai masker.
“Saat saya mengantar ke perbatasan PNG, Rabu (2/4) tidak mengetahui bila yang diantar adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, karena menggunakan masker dan dibonceng bersama salah satu penumpang yang ikut bersamanya,” kata Hendri, Jumat 2 April 2021 seperti dikutip dari Antara.
Hendri bahkan menceritkan dirinya baru mengetahui yang diboncengnya waktu itu adalah Gubernur Papua setelah diberitahu teman-teman seprofesinya.
“Saya baru mengetahui bila yang dibonceng adalah Gubernur Enembe setelah diberitahu rekan tukang ojek lainnya,” ungkap Hendri.
Selain itu, Hendri juga mengungkapkan Gubernur Lukas Enembe sempat memberinya uang Rp100 ribu setelah diantar ke perbatasan Papua Nugini.
Diketahui, Gubernur Lukas Enembe saat ini tengah menjadi perbincangan warganet di tanah air lantaran dianggap kabur ke Papua Nugini.
Baca Juga: BREAKING NEWS : Gubernur Papua Lukas Enembe Ditangkap di Papua Nugini
Lukas Enembe mengakui bahwa dirinya masuk ke wilayah Papua Nugini secara ilegal lewat ‘jalan tikus’ dengan memakai jasa ojek.
Ia pun beralasan, ke Papua Nugini bersama dua ajudannya karena hendak berobat di negara itu.
“Memang benar saya ke Vanimo 31 Maret, melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek untuk berobat,” ujar Gubernur Lukas Enembe, Jumat 2 April 2021 seperti dikutip dari Antara.
Selama di Vanimo Papua Nugini, kata Enembe, dia berobat dan melakukan terapi akibat sakit yang dideritanya.
Gubernur Lukas Enembe pun mengaku salah karena telah masuk ke wilayah negara itu secara ilegal lewat jalan setapak dan menggunakan ojek.
“Saya memang salah karena masuk ke PNG melalui jalan tradisional atau jalan setapak namun itu dilakukan karena terpaksa yakni untuk berobat dan terapi akibat sakit yang saya alami,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Toyota Land Cruiser Gubernur Elisa Kambu Rusak Dilempar Pengunjuk Rasa
-
Mendagri Lantik Agus Fatoni sebagai Pj Gubernur Papua, PSU Jadi Fokus Utama
-
KPK Kantongi Lokasi Jet Pribadi Lukas Enembe Hasil Penyelewengan Dana Operasional, Tapi...
-
Dana Operasional Papua Dipakai Buat Beli Private Jet? KPK Telusuri Aliran Dana Rp1,2 T
-
KPK Temukan Jet Pribadi Diduga Dibeli dari Hasil Korupsi DOP Lukas Enembe, Diparkir di Luar Negeri
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Ultimatum Wali Kota Serang: Potong Dana Bansos PKH, Siap-siap Disikat!
-
BRI & MedcoEnergi Bersatu: Gebrakan Baru Pemberdayaan UMKM di 7 Wilayah
-
Dari Jeruji ke Industri, BRI Bekali Warga Binaan Nusakambangan dengan Keterampilan Konveksi
-
Jangan Sampai Bocor! Data Ini Haram Dibagikan ke AI
-
Galian Pasir di Cilegon dan Ancaman Longsor, Warga: Rumah Kami Menggantung di Tebing