Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 10 Maret 2021 | 07:48 WIB
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. (BantenHits)

SuaraBanten.id - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dicibir warganya sendiri di Lebak, Banten. Iti Jayabaya sedang disorot publik usai mau santet Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan.

Sebab Moeldoko dituduh kudeta Partai Demokrat dengan melakukan KLB dan menjadi Ketua Partai Demokrat geser AHY, Agus Harimurti Yudhoyono.

Iti Jayabaya pun langsung menjadi buah bibir masyarakat Lebak, mengingat dirinya adalah seorang pejabat di kabupaten. Hal itupun dikomentari oleh warganet yang mengakui bahwa dirinya adalah warga Lebak.

“Kok gue malu ya punya Bupati kayak gini, masih jaman apa santet, pelet?” tulis akun @tubagus_Aank di Twitter.

Baca Juga: Menghormati SBY, Jokowi Disebut Tidak Akan Campuri Dualisme Partai Demokrat

Tak hanya itu, ada juga warganet yang menyayangkan seorang bupati bisa berkata seperti itu.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengumumkan sebanyak 10 pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) terkonfirmasi positif Covid-19, Sabtu (5/9/2020). [Antara]

“Bikin malu pemuka agama Banten aja, bupati ini, konyol dan lucu aja pemikiran sekelas bupati seperti ini,” tulis akun @LyMulya.

Iti Jayabaya juga akhirnya mengklarifikasi perihal ucapannya tersebut.

Terancam kena UU ITE

Iti Octavia Jayabaya bisa kena UU ITE karena mau santet Moeldoko. Meski belakangan Iti Jayabaya sudah klarifikasi jika itu hanya emosi, tidak betulan akan santet Moeldoko.

Baca Juga: Pengamat Sebut Ancaman Santet ke Moeldoko Tidak Bisa Diberikan Sanksi

Salah satu penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat Deli Serdang, Hencky Luntungan mengatakan mengatakan Iti sebagai bupati bodoh. Ia juga menilai Iti bisa dijerat dengan UU ITE.

"Kan dia kena UU ITE kena, pidana kena. Masa kok bupati jadi bego seperti itu. Cara bicara bupati kok pakai cara santet kepada pejabat negara kan nggak lucu," kata Hencky saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).

Hencky mengatakan, memang pihaknya paham betul bahwa istilah santet tidak bisa diperkarakan secara hukum lantaran tak ada UU yang mengatur terkait hal tersebut.

Hanya saja, kata dia, Iti bisa dijerat dengan pasal ancaman pembunuhan.

"Iya yaiyalah ancaman kepada seorang pejabat negara karena santet bunuh apa segala itu kan segala macam kan itu masuk dalam ranah pidana," ungkapnya.

Lebih lanjut, Hencky menyampaikan, dirinya akan memperkarakan hukum alias buat laporan polisi terkait pernyataan Iti tersebut.

Ia baru akan buat laporan usai dirinya ke Kemenkumham.

"Ya selesai ramai-ramai ini baru kita mainkan secara tersendiri. Kan ada jejak digitalnya," tandasnya.

Santet Moeldoko

Ketua DPD Demokrat Banten yang juga Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya akan santet Moeldoko karena kudeta Partai Demokrat.

Iti Jayabaya menyatakan pengurus DPC di bawah menolak keberadaan dan hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Iti Octavia Jayabaya mengatakan tetap setia kepada Ketua Umum Agus Harimurti sebagaimana hasil Kongres V Partai Demokrat 2020. Selain karena itu, Iti memiliki alasan lain tetap mendukung AHY.

Iti Octavia Jayabaya disampaikam dalam Commander's Call, yang merupakan agenda rapat dan pertemuan antara Ketum AHY dan perwakilan DPD seluruh Indonesia.

"Kami menolak KLB ilegal. Dan Banten tidak gentar, kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng," kata Iti, Minggu (7/3/2021).

Iti Octavia Jayabaya mengungkapkan DPD Banten beserta DPC siap turun ke jalan menuntut keadilan.

Bahkan, Iti Jayabaya berujar siap mengirimkam santet dari Banten kepada Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sumut, Moeldoko.

"Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," kata Iti.

Load More