SuaraBanten.id - Sebuah video yang memperlihatkan Cak Nun tengah melakukan dialog kembali viral. Video yang sebenarnya diunggah pada tahun 2018 lalu itu menyebut, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak paham tak paham masalah rakyat kecil.
Dalam konten video yang diunggah akun Youtube Ach Sin dengan judul ‘Cak Nun: Megawati Tak Pernah Sekolah’ itu awalnya membicarakan fenomena kebangsaan di Indonesia. Ia menyebut, banyak pejabat yang lebih mementingkan partai dibanding kepentingan negara.
“Bendera (partai) jangan terlalu banyak sampai bendera Indonesia dihilangkan. Sekarang saya tanya, kalau kalian orang PKB, tanya sama (pengurus) PKB, lebih penting mana, PKB atau Republik Indonesia? Kalau lebih penting PKB, salah atau benar? Salah kan?” ujar Cak Nundalam video tersebut.
“Sekarang parpol mana yang lebih mementingkan Indonesia dibanding parpolnya?” sambungnya.
Ia juga memberi contoh yang sama pada PDIP. Meski Joko Widodo merupakan presiden RI, namun ia tetaplah petugas partai alias kader dari partai yang dipimpin Megawati.
“Sampai hari ini, Megawati mengatakan Jokowi tetap petugas partai. Jadi (menurutnya) Indonesia itu bagian dari PDIP, bukan PDIP bagian dari Indonesia. Salah atau benar? Salah. Tapi jangan salahkan Megawati, karena dia enggak ngerti,” tegasnya.
Meski demikian, Cak Nun meminta audiens tidak menyalahkan Megawati karena ia tidak memiliki ilmu memahami hal itu. Menurutnya, sebagai orang yang dilahirkan berkecukupan, Megawati tak pernah bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dengan hidup enak dan berkecukupan di Istana, menurut Cak Nun, membuat Megawati kurang paham tentang fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Dia enggak punya ilmu buat memahami itu, dia enggak sekolah, dia enggak pernah menjadi manusia biasa seperti Anda. Bergaul di kampung-kampung enggak pernah. Sejak kecil, beliau itu anak presiden di istana,” ujar Cak Nun.
Baca Juga: Moeldoko Tikung SBY, Apakah Karena Kualat dengan Megawati?
“Anda jangan menuntut Mega untuk memahami itu, orang dia enggak ngerti kok. Jangan dipaksa-paksa,” sambungnya.
“Sementara Jokowi juga enggak ngerti. Makanya kalau milih presiden hati-hati. Kan yang salah kalian sendiri kok, sekarang protes-protes nyuruh aku ngeberesin. Seenaknya saja kalian. Pas ngegas enggak bilang-bilang, pas kesandung baru lapor,” kata Cak Nun.
Berita Terkait
-
Belum Setuju, PDIP Tagih Kajian Anies untuk Lepas Saham Bir PT Delta
-
Korupsi Proyek Rumah DP Rp 0, Fraksi PDIP: Pengawasan DPRD DKI Terbatas
-
Mahfud MD Beberkan Alasan Pemerintah Tak Pernah Melarang KLB atau Munaslub
-
Moeldoko Jadi Ketum PD Versi KLB, Mahfud MD: Pemerintah Tak Bisa Melarang
-
Moeldoko Tikung SBY, Apakah Karena Kualat dengan Megawati?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai