Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 11 Februari 2021 | 09:40 WIB
ILUSTRASI mayat. (Suarakalbar.co.id/ist)

SuaraBanten.id - Wartawan diduga dibunuh di Pandeglang bukan anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang. Hal itu dipastikan Wakil Ketua Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang Widi Hatmoko.

Widi memastikan bahwa mayat yang ditemukan bukan anggotanya.

"Saya menyatakan bahwa yang meninggal itu bukan anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang," ungkapnya, Kamis (11/2/2021) pagi.

Terlebih, tambah Widi, infonya mayat tersebut mempunyai ciri ada tato gambar perempuan di bagian lengan tangannya.

Baca Juga: Jasad Wartawan di Pandeglang Sudah Busuk, Diduga Tewas 5 Hari Lalu

"Anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang tidak ada yang punya tato gambar perempuan di lengan tangannya," ujarnya.

Terkait kaos seperti yang dikenakan, Widi menduga kaos itu diberikan saat kegiatan pelatihan jurnalistik di Sport Club Citra Raya.
"Kegiatannya sekitar tahun 2013-an," ujarnya.

Saat pelatihan itu, lanjut Widi, peserta paling banyak adalah anggota Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA) yang merupakan pelaku IKM alas kaki di Tangerang.

"Kaos itu juga dibagikan kepada peserta termasuk anggota APTA yang ikut dalam acara tersebut," jelasnya.

Pria yang menjabat sebagai Ketua APTA itu juga mengaku sudah menanyakan kepada anggotanya.
"Tapi sampai sekarang belum ada yang mengetahui terkait korban," urainya.

Baca Juga: Wartawan Diduga Dibunuh, Ini Kata Pokja Wartawan Kabupaten Tangerang

Lantaran kaos itu sudah lama sekali dicetak dan dibagikan, Widi memperkirakan kemungkinan kaos sudah berpindah pakai kepada orang lain.
"Sehingga tidak banyak tahu, pindah pakai ke siapa saja, susah dilacak," jelasnya.

Ia berharap mayat tersebut segera diketahui identitasnya serta ditemukan dengan keluarga.
"Semoga Almarhum juga diampuni dosa-dosanya, dan mendapat tempat yang layak di sisi-NYA. Aamiin," pungkasnya.

Jasad sudah membusuk

Jasad wartawan di Pandeglang diperkirakan sudah tewas 5 hari lalu. Wartawan diduga dibunuh itu ditemukan di sebuah sungai di Pandeglang.

Ciri-ciri wartawan itu punya tato perempuan di tangan kanan. Jasad wartawan pakai baju Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang. Wartawan itu tewas dengan leher disayat.

Anggota Tim Inafis Polres Pandeglang Bayu mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang berusaha mengungkap identitas korban.

“Untuk identitas korban sedang kami usahakan, karena ada gangguan jaringan sehingga alat kami tidak berfungsi maksimal,” ucap Bayu pada BantenNews.co.id, Rabu (10/2/2021).

Sedangkan untuk luka sayatan pada leher korban, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah mayat tersebut korban pembunuhan atau bukan.

“(Luka pada leher) belum bisa dipastikan apakah luka sayat atau terkena benda di air saat korban terbawa arus,” jelasnya.

Namun sampai kini polisi masih belum memastikan penyebab wartawan itu tewas. Mayatnya ditemukan di sungai kawasan Kampung Pamunuhan, Desa Cikuya Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.

Saat ditemukan jasad wartawan itu pakai celana berbahan denim dan sabuk. Wartawan itu tanpa identitas.

Barang bukti lain yang ditemukan polisi yakni berupa uang sebesar Rp10 ribu dan telpon genggam merk Samsung Duos yang tersimpan di dalam saku celana korban.

Kontributor : Hairul Alwan

Load More