Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Sabtu, 16 Januari 2021 | 12:20 WIB
Petugas keamanan berjaga di showroom penjualan mobil bekas WTC Mangga Dua, Jakarta, Rabu, (23/9/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBanten.id - Berbicara soal mobil bekas atau second hand car, penjualannya di masa pandemi menunjukkan rapor yang bagus. Pemicunya adalah kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi karena kekhawatiran penggunaan transportasi umum bakal berpotensi menghadirkan cluster baru COVID-19.

Berdasarkan data PT Balai Lelang Asta Natra Jaya (AUKSI) tahun 2020, Daihatsu menjadi brand terlaris nomor dua (19 persen) untuk pasar mobil bekas di tahun 2020, di bawah Toyota.

Sementara di bawah Daihatsu ada Suzuki, Mitsubishi, dan Nissan yang masuk daftar merek mobil bekas paling dicari.

Tidak jauh berbeda, di Mobil88 yang mengelola bisnis used car Astra, Daihatsu juga tercatat sebagai peringkat kedua penjualan setiap tahunnya, dengan kontribusi 16 persen dari total penjualan di Mobil88.

Baca Juga: Kaleidoskop Oto: Pasar Mobil Bekas Online Bertahan dalam Pandemi 2020

Daihatsu Sirion yang diluncurkan secara virtual pada Maret 2020 [Dok PT Astra Daihatsu Motor].

"Daihatsu menyarankan customer memilih merek mobil terpercaya yang menawarkan beragam kemudahan dan layanan jual dan purna jual yang baik, sehingga menjadi investasi saat akan dijual kembali dengan resale value yang bagus dan memiliki depresiasi yang rendah," tandas Elvina Afny, Head of Customer Satisfaction & Value Chain Division, PT Astra Daihatsu Motor, dalam sesi virtual conference, baru-baru ini.

Dari semua lini produk yang ada, kendaraan jenis Multi-Purpose Vehicle (MPV) menjadi model yang paling diminati calon konsumen. Alasannya, kapasitas yang besar baik dalam hal penumpang maupun barang. Selain paling banyak diminati, mobil bekas Daihatsu juga tidak butuh waktu lama untuk cepat laku.

Tercatat rasio perputaran mobil merek Daihatsu di showroom Mobil88 kurang dari 1 bulan, kisaran 2-3 minggu saja sudah bisa terjual kembali setelah diakuisisi.

Hal ini tentunya menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang akan membeli kendaraan baru.

Saat ini, banyak orang membeli mobil bukan hanya sekadar gaya atau alat transportasi semata, tetapi juga investasi.

Baca Juga: Ingin Mobil Bekas, Ini Aturan Baru Odometer di Amerika Serikat untuk Wacana

Selain karena faktor merek favorit dan cepat terjual, customer tentu memilih mobil yang memiliki harga jual kembali (resale value) baik. Artinya, saat terjual kembali, memiliki tingkat depresiasi rendah.

Bagaimana cara menilainya, harga jual kembali sebuah kendaraan dapat dikatakan baik apabila persentase harga jual kembali kendaraan itu tidak mengalami penurunan yang terlalu signifikan terhadap harga awal saat pembelian kendaraan dalam kondisi baru.

Terkait hal ini, Daihatsu memberikan tips untuk mempertahankan harga jual kembali sebuah kendaraan agar tetap tinggi, meliputi aspek sebagai berikut:

  1. History perawatan berkala di bengkel resmi yang dibuktikan dengan buku servis.
  2. Kondisi fisik mobil, seperti bebas baret, bebas bekas tabrak, dan kondisi standar.
  3. Usia kendaraan tidak lebih dari 5 tahun, sehingga mileage masih rendah.
  4. Kelengkapan dokumen seperti BPKB, STNK, dan surat pendukung lainnya.

Load More