SuaraBanten.id - Sebagai sumber pemasukan inti bagi perusahaan Apple, App Store Apple berhasil mencatatkan keberhasilan dan reko untuk 2020. Yaitu membukukan pendapatan senilai 64 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp904 triliun Angka ini meningkat 28 persen dari perkiraan 50 miliar dolar AS yang dibuat pada 2019.
Mengutip CNBC, Minggu (10/1/2021), perolehan itu menandai pertumbuhan yang solid untuk App Store. Di 2018 dan 2019, peningkatan pemasukan App Store diperkirakan naik hanya 3,1 persen.
Sejak September 2020, Apple telah berhasil meraup 53,7 miliar dolar AS atau Rp759 triliun untuk tahun fiskal Apple yang berakhir pada September.
Angka ini juga dinilai sebagai pembuktian dari para kritikus Apple yang berpendapat bahwa mereka memiliki kekuatan yang terlalu besar.
Baca Juga: Hyundai dan Apple Akan Kolaborasi Kembangkan Kendaraan Listrik
Sebagaimana diketahui, Apple mematok biaya 30 persen bagi para pengembang aplikasi yang memasang platformnya di App Store.
Namun untuk tahun ini, mereka telah mengubah potongan menjadi 15 persen bagi pengembang aplikasi yang berpenghasilan di bawah 1 juta dolar AS per tahun.
Apple sendiri tidak mengungkapkan berapa banyak pendapatan yang dihasilkan App Store per tahun. Namun sejak 2013, mereka telah merilis data terkait pembayaran yang dilakukan Apple kepada para pengembang aplikasi di App Store.
Sejak 2008, Apple diketahui telah menyimban 200 miliar dolar AS, naik 45 miliar dolar AS dari angka yang diumumkan sejak Januari 2020. CNBC menggunakan angka ini dalam menghitung pendapatan Apple.
Sesuai kebijakan Apple, jika mereka menarik 30 persen potongan dari pengembang, maka perusahaan telah membayarkan 70 persen lainnya ke developer. CNBC pun menyimpulkan bahwa di tahun 2020, mereka berhasil meraup keuntungan sekitar 64 miliar dolar AS.
Baca Juga: Paten Baru, Apple Ajukan MacBook yang Berfungsi Sebagai Charger Nirkabel
Namun pendapatan itu masih terbilang masih bisa lebih tinggi. Laporan analis aplikasi, Sensor Tower memperkirakan App Store telah menghasilkan 72,3 miliar dolar AS dalam penjualan pada 2020.
Berita Terkait
-
Kemenperin Mau Ubah Aturan TKDN usai Apple 'Sogok' Investasi Rp 1,5 Triliun
-
Kemeperin Akui Investasi Apple ke RI Rp 1,5 T Tidak Adil, Singgung India-Vietnam
-
Kemenperin Ungkap Isi Proposal Investasi Apple ke Indonesia, Ada Pembangunan Pabrik
-
Bisa Jadi Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Bakal Tarik Retribusi Kantin Sekolah
-
Tawarkan Investasi Rp 1,5 Triliun, Kemenperin Tetap Tagih Janji Apple Rp 300 M
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab