SuaraBanten.id - Kepala Bidang Pemakaman, Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman (DPPP) Kabupaten Tangerang, Dadan Darmawan dikabarkan terinfeksi positif Covid-19.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala DPPP Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah. Iwan mengatakan, Dadan saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Kabupaten Tangerang.
"Iya betul beliau (Dadan) dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Sudah dirawat sejak 2 Desember lalu sampai sekarang," ujarnya dihubungi SuaraBanten.id, Sabtu (9/1/2021).
Iwan menjelaskan, Dadan sering ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Buniayu, Desa Buniayu, Kecamatan Sukamulya guna mengontrol proses pemakaman jenazah Covid-19.
Aktivitas itu yang kemudian diduga jadi penyebab Dadan terinfeksi virus Corona.
"Pak Dadan itu kan kepala membidangi pemakaman, khususnya Covid-19 di TPU Buniayu. Sementara saat ini kasus kematian cukup melonjak, beliau rajin ke sana untuk mengontrol," ungkapnya.
"Kata ahli medis juga lambat laun kita bisa saja terpapar sampai kalau vaksin belum dilaksanakan. Selalu berdoa dan laksanakan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan (4M)," tuturnya.
Iwan menyebut, angka kematian karena Covid-19 di Kabupaten Tangerang, Banten, sudah mencapai 28 orang. Data itu terhitung sejak tanggal 1-8 Januari 2021 atau hingga Jumat (8/1).
"Sudah 28 orang. Sebelumnya tanggal 1-7 Januari, kematian karena Covid-19 sebanyak 22 orang. Tapi, nambah 6 orang," sambungnya.
Baca Juga: Aktivitas Warga Tangsel Mulai Hari Ini Dibatasi Lewat PPKM
Iwan pun menunjukkan foto para petugas gali kubur yang sedang melakukan proses pemakaman, kepada Suara.com.
Menurutnya, angka kasus kematian karena Corona di awal tahun ini jadi yang terbanyak jika dibandingkan pada tahun lalu.
"Jumlah itu jadi terbanyak dari tahun lalu. Saya mohon doanya kepada masyarakat, doakan semoga staf saya di lapangan pada sehat dalam menjalankan tugas," ungkapnya.
Iwan menjelaskan, jenazah yang meninggal karena Covid-19 diantaranya terdiri orang yang sudah berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta selain Covid-19.
"Bahkan bukan hanya usia lanjut dan punya penyakit penyerta, tapi usia muda juga banyak yang dimakamkan. Kalau tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal ada, tapi jarang," sebutnya.
Iwan menuturkan, pada tahun lalu angka kematian Covid-19 sejak Maret sampai 31 Desember 2020 berjumlah total 262 jenazah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
BRI Perkuat Ekosistem Digital Lewat Fitur QRIS di Super Apps BRImo
-
Satu Dekade J Trust Bank, Catat Laba Bersih Rp112 Miliar dan Perkuat Kedekatan dengan Nasabah
-
Polisi Bongkar Pabrik Beras Oplosan di Serang
-
Pemberdayaan UMKM, BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Keuangan Inklusif
-
Kisah Bumbi, Produk Popok Ramah Lingkungan Binaan BRI