Scroll untuk membaca artikel
Liberty Jemadu
Kamis, 24 Desember 2020 | 07:15 WIB
Dampak tsunami Banten, Minggu (23/12/2018). (Foto: BNPB)

SuaraBanten.id - Beredar anggapan selama beberapa waktu belakangan bahwa Desember bulan tsunami - bahwa pada bulan ke-12 setiap tahun itu berpeluang besar terjadi tsunami. Tsunami Banten pada 2018 dan tsunami Aceh pada 2004 sering dijadikan patokan.

Benarkah Desember bulan tsunami?

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar.

Ia, dalam unggahan di Facebook, Rabu (23/12/2020), membeberkan data kejadian tsunami di Indonesia yang bersumber dari katalog tsunami. Hasilnya ditemukan bahwa di Indonesia tercatat pernah terjadi 114 tsunami.

Baca Juga: Kilas Dua Tahun Bencana Tsunami Banten, Korban Masih Kehilangan Pekerjaan

Berikut adalah data tsunami di Indonesia jika dibagi dalam bulan:

  • Bulan Januari terjadi 11 kali tsunami
  • Bulan Februari terjadi 12 kali tsunami
  • Bulan Maret terjadi 11 kali tsunami
  • Bulan April terjadi 8 kali tsunami
  • Bulan Mei terjadi 6 kali tsunami
  • Bulan Juni terjadi 4 kali tsunami
  • Bulan Juli terjadi 8 kali tsunami
  • Bulan Agustus terjadi 9 kali tsunami
  • Bulan September terjadi 12 kali tsunami
  • Bulan Oktober terjadi 8 kali tsunami
  • Bulan November terjadi 12 kali tsunami
  • Bulan Desember terjadi 12 kali tsunami

"Berdasarkan data kejadian tsunami per bulan tersebut di atas tampak bahwa bulan dengan jumlah peristiwa tsunami paling banyak terjadi pada bulan Februari, September, November, dan Desember masing masing 12 kejadian tsunami," jelas Daryono.

Meski Desember termasuk waktu tsunami sering terjadi, tetapi ada tiga bulan lain yang memiliki catatan jumlah tsunami yang sama. Adapun kejadian tsunami yang paling sedikit terjadi pada bulan Juni sebanyak 4 kali.

"Mengacu data ini maka pendapat yang menyebutkan bahwa Desember adalah bulan dengan peristiwa tsunami paling banyak tidaklah benar. Data membuktikan bahwa Desember ternyata bukan satu-satunya bulan dengan kejadian tsunami paling banyak," jelas Daryono.

Daryono juga menegaskan, berdasarkan sumber dan pembangkitnya, secara ilmiah tsunami memang tidak mengenal musim.

Baca Juga: Jangan Liburan ke Pantai karena Desember Rawan Tsunami, Benarkah?

"Gempa tektonik, longsoran dalam laut, erupsi gunung api adalah fenomena geologis yang dapat terjadi tidak hanya pada bulan-bulan tertentu seperti halnya fenomena cuaca dan iklim. Kapan saja dapat terjadi tsunami," tegas Daryono.

Meski demikian ia mengingatkan bahwa data tsunami yang dipunyai BMKG itu bukan jumlah yang mutlak, karena dimungkinkan masih ada tsunami yang terlewat dan belum dikompilasi datanya.

Load More