Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 09 Desember 2020 | 23:05 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri), mendampingi calon Wali Kota Tangsel Muhamad (tengah), usai pencoblosan Pilkada Tangsel di TPS 29, Kelurahan Ciputat, Rabu (9/12/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

SuaraBanten.id - Tim kampanye Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengklaim telah mengumpulkan adanya indikasi kecurangan dalam Pilkada Tangerang Selatan atau Pilkada Tangsel 2020.

Ketua Tim Kampanye Muhamad-Saras, Andra Soni mengungkapkan, tim advokasi telah mengumpulkan data-data dugaan kecurangan di Pilkada Tangsel.

Dugaan kecurangan tersebut, menurut Andra, salah satunya yang terjadi adalah politik uang dalam proses Pilkada 2020.

"Ya itu (kecurangan) sudah dikumpulkan oleh tim advokasi. Kita punya tim khusus yang mengumpulkan data dan kemudian melakukan upaya-upaya advokasi," ujarnya di Resto Kampung Anggrek, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Rabu (9/12/2020).

Baca Juga: Menang Quick Count, Benyamin ke Lawan: Izin Kami Implementasikan Programnya

"Rasanya kita yang paling banyak melaporkan kecurangan. Dan salah satunya adalah sudah ada yang diputuskan oleh pengadilan, melakukan money politic," sebutnya.

Namun demikian, Andra enggan merinci dari kubu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut berapa yang disinyalir melakukan kecurangan.

Hingga saat ini, dia menyebutkan, tim pemenangan Muhamad - Saras masih bekerja dalam melakukan pengawalan kontestasi Pilkada Tangsel.

Bahkan, Andra meminta kepada pendukung Muhamad-Saras juga terlibat mengawasi proses penghitungan suara.

"Kita minta seluruh pendukung (Muhamad-Saraswati) untuk terus mengikuti, mengawasi, mengamati, mencermati proses yang masih berlangsung sampai dengan saat ini," ungkapnya.

Baca Juga: Kalah di Pilkada Tangsel Versi Hitung Cepat, Begini Respon Putri Maruf Amin

"Kami meyakini sampai hari ini, kami masih meyakini bahwa kami menang," sambungnya.

Load More