SuaraBanten.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meninjau jalannya penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2020). Dalam peninjauan tersebut, Kemendagri melihat tempat pemungutan suara (TPS) sepi dari pemilih.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Muhammad Hudori mengatkan TPS yang tampak sepi bukan berarti partisipasi pemilih menurun, melainkan karena diterapkan jam bagi pemilih yang hendak mencoblos.
"Jamnya juga sudah diatur, jadi bukan berarti TPS sepi, karena ini jam kedatangannya diatur, tidak seperti situasi normal yang dilakukan pada saat Pilkada biasa, Pilkada yang dilakukan sekarang ini dalam kondisi pandemi," kata Hudori dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/12/2020).
Ia menjelaskan, pemantauan tersebut dilakukan sekaligus untuk meninjau pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 selama pencoblosan berlangsung.
Baca Juga: Unik, TPS 56 Mekarjaya Depok Disulap Bak Ruang Perawatan di Rumah Sakit
Pemantauan tersebut dilakukan atas arahan langsung dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selama pemantauan, Hudori mengatakan pencoblosan berjalan dengan baik.
"Dari pantauan yang kami lakukan, secara umum berjalan baik, kami terus terang saja sesuai arahan Pak Mendagri untuk memantau ini terutama bagaimana penanganan Covid, supaya tidak ada klaster baru dalam Pilkada," kata Hudori.
Hudori memantau jalannya Pilkada di TPS 23 Klaster Magnolia Alam Sutera dan TPS 30 Klaster Cemara Alam Sutera, dan TPS 10 Klaster Sutera Intan, Tangerang Selatan. Sembari didampingi oleh Walikota dan Ketua KPU, Hudori menilai protokol kesehatan selama pencoblosan berjalan dengan baik.
"Bukti yang terjadi di Tangsel, yang dikomandoi Bu Wali Kota, ini berjalan dengan baik sekali, protokol kesehatannya sudah diatur, tadi disampaikan pakai hand sanitizer, cuci tangan, dan jaga kerumunan," tuturnya.
Baca Juga: Gubernur Edy Soal Pilkada Medan: Yang Menang Pasti Marga Nasution
Berita Terkait
-
Potret Para Kepala Daerah Ikuti Cek Kesehatan di Kemendagri
-
Hadiri Perayaan Cap Go Meh, Wamendagri Bima Arya Puji Toleransi di Kota Singkawang
-
BPSDM Kemendagri Hanya Tanggung Biaya Retreat Kepala Daerah di Magelang, Perjalanan Dinas Ditanggung APBD
-
Wamendagri Ribka Haluk Dampingi Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya
-
Wamendagri Ajak Seluruh Stakeholder Berkolaborasi Dukung Program Papua Sehat, Cerdas, dan Produktif
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Memberdayakan UMKM untuk Daya Saing Global: Strategi Mikrofinansial BRI Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif 2025
-
Pabrik Pengolahan Sampah di Cilegon Terima Bantuan Rp102 Miliar dari Bank Dunia
-
Robinsar-Fajar Inventarisir Masalah Pendidikan di Cilegon Hingga Bentuk 'Sekolah Juare'
-
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
-
11 Warga Padarincang Jadi Tersangka! Polisi Ungkap Peran dalam Pembakaran Kandang Ayam